Berita Banjarmasin

Puluhan Dosen ASN Saintek Gelar Aksi di Kampus ULM Banjarmasin, Tuntut Pembayaran Tukin Dirapel

Puluhan dosen Aparatur Sipil Negara (ASN) di bawah Kemendikbudristek di Kalimantan Selatan menggelar aksi solidaritas di kampus ULM Banjarmasin.

(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Syaiful Riki)
UNJUK RASA-Puluhan dosen ASN menggelar aksi unjuk rasa di depan General Building Universitas Lambung Mangkurat Kampus Banjarmasin, Senin (3/2/2025). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Puluhan dosen Aparatur Sipil Negara (ASN) di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Bidang Sains dan Teknologi (Saintek) di Kalimantan Selatan menggelar aksi solidaritas, Senin (3/2/2025).

Aksi ini dipusatkan di depan General Building Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Kampus Banjarmasin, menuntut pemerintah segera membayarkan tunjangan kinerja (tukin) yang menjadi hak mereka.

Para dosen yang tergabung dalam Aliansi Dosen ASN Kemendikbudristek Saintek Seluruh Indonesia (ADAKSI) Kalsel membawa sejumlah poster bernada tuntutan dan sindiran, seperti “Tukin Hak Kami, Kewajiban Negara”, “Negara Berhutang! Lunasi Tukin Dosen Segera!”, serta “No Tukin No Good Service, No Good Education”.

Tak hanya itu, sebuah spanduk besar bertuliskan “Jangan Koler Bayar Hutang Tunjangan Kinerja untuk Dosen 2020–2024” turut dibentangkan sebagai bentuk protes.

Aksi ini merupakan bagian dari gerakan solidaritas nasional yang terpusat di Jakarta.

Sebelum memulai orasi, para dosen di ULM turut menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya sebagai bentuk kecintaan terhadap Tanah Air meski tengah menyuarakan hak mereka.

Baca juga: Persiapan Haul Guru Zuhdi Sudah 80 Persen, Panitia Siapkan 9 Zona dan Kantong Parkir 

Baca juga: Kebakaran di Pekauman Banjarmasin Lumat Delapan Rumah, Kerugian Ditaksir Mencapai Rp 700 Juta

Koordinator aksi, Juliyatin Putri Utami, menyatakan para dosen menuntut tiga hal utama. “Kami menuntut rapelan tukin yang belum dibayarkan dari tahun 2020 hingga 2024,” ujarnya saat berorasi.

Selain itu, mereka juga mendesak agar pemberian tukin berlaku untuk semua dosen ASN tanpa membedakan satuan kerja (satker), baik di Perguruan Tinggi Negeri Badan Layanan Umum (PTN-BLU) maupun Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH).

“Kami menginginkan tukin for all, tanpa adanya perbedaan,” tegasnya.

Tuntutan ketiga, mereka meminta agar tunjangan kinerja dan tunjangan sertifikasi dosen (serdos) dipisahkan tanpa ada perhitungan selisih.

“Kami ingin tukin tetap diberikan penuh terlepas dari adanya serdos. Tukin sendiri, serdos sendiri,” jelas Juliyatin.

Aksi ini juga merupakan bentuk solidaritas terhadap ribuan dosen ASN di Jakarta yang menggelar unjuk rasa serupa di depan Istana Merdeka. 

“Bayangkan, hanya dosen di bawah Kemendiktisaintek yang tidak mendapatkan tukin. Ini bukan bentuk keadilan. Kami hanya menuntut hak kami dibayar dan diperlakukan setara,” tambahnya.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak Kemendiktisaintek terkait tuntutan para dosen tersebut. (msr)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved