Demo di DPRD Kalsel, BEM: Survei Kepuasan 80 Persen Prabowo-Gibran Tak Sesuai Fakta Lapangan

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN – Aksi unjuk rasa yang digelar di depan Gedung DPRD Kalimantan Selatan pada Senin (17/2/2025) tidak hanya menyoroti pemangkasan anggaran pendidikan.

Unjuk rasa yang diikuti lebih 100 mahasiswa dan masyarakat sipil itu juga mempertanyakan validitas survei kepuasan masyarakat terhadap pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) UIN Antasari Banjarmasin, Abdurrahman menyatakan keraguannya terhadap hasil survei yang menunjukkan tingkat kepuasan publik mencapai lebih dari 80 persen.

"Survei-survei itu bisa dibuat-buat. Tapi faktanya hari ini seluruh BEM di Indonesia bergerak ke jalan," tegas Abdurrahman kepada media usai aksi.

Sebelumnya, beberapa lembaga survei merilis hasil yang menunjukkan tingginya tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja 100 hari pertama pemerintahan Prabowo.

Survei Litbang Kompas mencatat angka 80,9 persen, sementara Lembaga Survei Indonesia (LSI) melaporkan 81,4 persen.

Selain itu, survei yang dilakukan oleh KedaiKOPI menunjukkan tingkat kepuasan sebesar 72,5 persen.

Abdurrahman menekankan, meski survei-survei tersebut menunjukkan angka kepuasan yang tinggi, realitas di lapangan berbeda.

Hal ini dibuktikan dengan aksi serentak yang dilakukan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di berbagai daerah sebagai bentuk protes terhadap kebijakan pemerintah.

"Jadi, survei kepuasan masyarakat 80 persen itu tidak sesuai dengan fakta di lapangan," tambahnya.

Para mahasiswa berkomitmen untuk terus mengawal kebijakan pemerintah, khususnya yang berkaitan dengan sektor pendidikan dan kesejahteraan masyarakat, guna memastikan aspirasi rakyat benar-benar diperhatikan. (Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Syaiful Riki)

Foto: Muhammad Syaiful Riki

Aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Kalsel, Senin (17/2/2025).