Kabar Kaltara

Puluhan Mahasiswa dan Alumni Perguruan Tinggi Demo di Depan Pagar Kantor DPRD Nunukan

Puluhan mahasiswa dan alumni Perguruan Tinggi demo di depan [agar Kantor DPRD Nunukan, Kamis (20/02/2024), 

Editor: Edi Nugroho
TRIBUNKALTARA.COM/ FEBRIANUS FELIS
ALIANSI MAHASISWA DEMO - Aliansi Peduli Nunukan yang terdiri dari mahasiswa dan alumni perguruan tinggi Politeknik Negeri Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) melakukan aksi demonstrasi di depan pagar Kantor DPRD Nunukan, Kamis (20/02/2025), pagi. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, NUNUKAN - Puluhan mahasiswa dan alumni Perguruan Tinggi demo di depan [agar Kantor DPRD Nunukan, Kamis (20/02/2024).

Puluhan massa aksi demonstrasi datang dengan seruan 8 tuntutan yang mana satu diantaranya mempertanyakan kompetensi dosen Politeknik Negeri Nunukan.

Aliansi Peduli Nunukan yang terdiri dari mahasiswa dan alumni perguruan tinggi mempertanyakan kompetensi dosen Politeknik Negeri Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara).

Pada Kamis (20/02/2024), puluhan mahasiswa dan alumni perguruan tinggi yang tergabung dalam Aliansi Peduli Nunukan melakukan aksi demonstrasi di depan pagar Kantor DPRD Nunukan.

Baca juga: Tega Cabuli Anak Kandung,  Pria Ini Dibekuk Anggota Polres Kotawaringin Barat

Baca juga: Enam Peserta Demonstrasi di DPRD Balikpapan Ditahan, Ini yang Dilakukan Mahasiswa

Andi Baso seorang aksi massa yang juga alumni Politeknik Negeri Nunukan mengatakan bahwa kualitas pendidikan di kampusnya itu perlu dilakukan evaluasi.

"Bagaimana mungkin dosen yang mengajar, dipaksakan memberikan materi ajar yang tidak linear dengan disiplin ilmunya. Kami menduga ada tindakan nepotisme dalam perekrutan dosen di kampus," kata Andi Baso kepada TribunKaltara.com, Sabtu (22/02/2025), 

Menurut Andi Baso, hal serupa pernah dipertanyakan oleh dia bersama mahasiswa lainnya dalam aksi demonstrasi di kampus pada 2022.

"Sudah sempat disuarakan saat saya masih di kampus. Tapi kampus tidak menindaklanjuti. Banyak dosen mengajar yang bukan kapasitas keilmuannya. Misalnya ada dosen ilmu pemerintahan mengajar teknik sipil," ucapnya.

Lanjut Andi Baso,"Selama ini kampus gaungkan pembangunan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing. Tapi ini malah bikin kami mahasiswa linglung. Ini kampus harusnya menyelenggarakan pendidikan vokasi. Tapi dosen yang ngajar tidak linear dengan displin ilmu," tambahnya.

Hasil kesepakatan aksi massa dengan anggota DPRD Nunukan pada Kamis (20/02/2025), bahwa akan diadakan rapat dengar pendapat pada Senin (24/02/2025).

Baca juga: Respons Aksi Demo Mahasiswa, Mensesneg Bantah Indonesia Gelap, Minta Prabowo Diberi Kesempatan

"Aksi kemarin Direktur Politeknik Negeri Nunukan tidak hadir. Makanya DPRD Nunukan akan mengadakan rapat dengar pendapat hari Senin nanti dengan menghadirkan direktur. Kalau hanya 'omon-omon', kami lakukan aksi besar-besaran, " ujarnya.

Sementara itu, Wakil Direktur I Politeknik Negeri Nunukan, Andi Syarifuddin mengaku bahwa tenaga dosen di kampus tersebut sangat terbatas dengan 4 program studi.

Diantaranya Teknik Alat Berat, Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan, Administrasi Bisnis, dan Teknologi Hasil Perikanan.

"Tenaga dosen jumlahnya terbatas. Hanya ada 34 orang. Itupun beberapa diantaranya masih honorer. Jadi untuk mata kuliah dasar umum (MKDU) seperti Bahasa Indonesia, Pancasila dan Kewarganegaraan itu tidak harus linear. Misalnya Prodi Teknik Alat Berat, ketika ada MKDU ya boleh dari dosen prodi lain," tutur Andi Syarifuddin.

Halaman
12
Sumber: Tribun kaltara
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved