Ramadan 2025

Permintaan Meningkat Saat Ramadan, Perajin Kolang Kaling di Desa Tirawan Kotabaru Raup Keuntungan 

Ramadan 2025 jadi keberkahan tersendiri bagi Muti, pengrajin kolang kaling warga Desa Tirawan, Kotabaru

|
Penulis: Muhammad Tabri | Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Tabri
PRODUKSI KOLANG KALING - Proses produksi kolang Kaling di Desa Tirawan, Kecamatan Pulaulaut Sigam, Kabupaten Kotabaru, Selasa (4/3/2025). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, KOTABARU - Ramadan 2025 jadi keberkahan tersendiri bagi Muti, pengrajin kolang kaling warga Desa Tirawan, Kecamatan Pulau Laut Sigam, Kabupaten Kotabaru.

Pasalnya, di bulan suci ini produksi kolang kaling meningkatkan tinggi, karena permintaan yang banyak dari masyarakat.

Penuturannya, per hari nenek 72 tahun ini bisa merebus hingga lima kawah besar untuk memenuhi permintaan pelanggan sejumlah pelanggannya.

Dari hasil lima kali merebus tersebut, rata-rata menghasilkan hingga 200 takar yang dijual Rp 2.500 hingga Rp 3.000 per takar.

"Kami mengerjakan bertiga, tapi biasanya cuma sampai jam 1 siang, istirahat sudah," sebut Muti, Selasa (4/3/3/2025).

Baca juga: Perempuan Ini Berburu Makanan Unik dan Enak di Pasar Ramadan Banjarmasin

Baca juga: Disediakan Stand Gratis, Pedagang Pasar Kuliner Ramadan Kandangan Mengaku Sangat Terbantu

Di desa Tirawan sendiri yang dikenal sebagai penghasil gula aren, sangat mudah ditemukan pohon enau, sehingga ketersediaan buahnya melimpah.

Per tandan, Muti membelinya seharga Rp 20.000 usai dipanen di pohon dan lalu dibawa pulang.

Adapun proses pembuatannya terbilang mudah namun juga perlu kehati-hatian.

Biasanya buah enau yang masih muda dilepaskan dari tangkainya, kemudian direbus kurang lebih satu jam, di tiriskan, dan potong kulitnya untuk mencongkel isi kolang-kaling.

"Kami sudah menjalankan usaha ini bertahun-tahun, tiap Ramadan Alhamdulillah jadi keberkahan tersendiri," sebut Muti.

Baca juga: Pasar Wadai Banjarmasin Resmi Dibuka, Suguhkan Kuliner Khas Ramadan Hingga Warung Murah

Untuk pemasaran, dirinya tidak perlu lagi mengantar ke pasar, karena pelanggannya langsung datang ke rumah mengambil kolang-kaling. 

Saking tingginya permintaan, biasanya tidak sempat lagi stok dirumah, karena abis dikupas langsung dibawa pelanggan untuk keperluan jualan es atau dipasarkan lagi ke pengecer. (Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Tabri)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved