Nasional

Gilang Bungkus Diduga Kembali Berulah, Modus Merayu Korban Masih Sama, Simak Jejak Kasus Jilid I

Setelah bebas, Gilang Aprilian Nugraha Pratama alias Gilang Bungkus diduga kembali beraksi mencari korban, begini modusnya.

Editor: Rahmadhani
X
BERULAH LAGI - Setelah bebas, Gilang Aprilian Nugraha Pratama alias Gilang Bungkus diduga kembali beraksi kembali. Hal ini terungkap dari sebuah unggahan X, Selasa (11/3/2025). 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Setelah bebas, Gilang Aprilian Nugraha Pratama alias Gilang Bungkus diduga kembali beraksi.

Gilang Bungkus adalah terpidana kasus pelecehan seksual berkedok penelitian yang meminta korbannya untuk dibungkus kain jarik di Surabaya, yang viral tahun 2020 lalu.

Kini ia diduga Gilang Bungkus beraksi kembali dan berkeliaran mencari korban di media sosial X (dulu Twitter).

Aksi dugaan kembalinya Gilang Bungkus mencari korban ini diungkapkan oleh salah satu akun X, @sehitamsabit, Selasa (11/3/2025).

Dia mengaku dihubungi oleh seseorang bernama Gilang beberapa waktu terakhir.

"Halo semuanya, saya mohon bantuan kalian perihal Gilang Bungkus. Dia baru saja nge-chat saya, dan akhirnya juga nge-approach teman-teman saya," tulis pemilik akun @sehitamsabit, Selasa (11/3/2025).

Pemilik akun berinisial R tersebut menduga, pelaku adalah Gilang Aprilia Nugraha atau Gilang Bungkus, terpidana kasus fetish kain jarik.

Pelaku mengetahui akun media sosial Instagramnya setelah pengumuman lomba cerita pendek (cerpen) nasional pada Senin (3/3/2025) lalu.

Baca juga: Jago Nyanyi, Ifan Seventeen Dipercaya Jabat Posisi Direktur Utama PT Produksi Film Negara 

Baca juga: Alasan Eks Kapolres Ngada AKBP Fajar Sudah Ngaku Cabuli 6 Tahun tapi Belum Jadi Tersangka

"Tepat pada malam pengumuman pemenang kompetisi menulis cerpen nasional yang saya ikuti, dan ternyata si dia (Gilang) juga mengikuti kompetisi itu," kata R ketika dikonfirmasi, Rabu (12/3/2025).

Kemudian, Gilang mulai mengirim pesan secara terus-menerus melalui media sosial Instagram.

Dia meminta nomor WhatsApp korban dengan cara memaksa serta intimidatif.

Korban pun memutuskan untuk mengirimkan nomor WhatsApp-nya dengan alasan menambah teman. Dia menjadi curiga setelah ada pesan dari pelaku.

“Saya yakin itu Gilang setelah pertanyaan pertama, yakni terkait ‘pernahkah praktik pembungkusan jenazah’. Saya rasa keanehan yang familiar, karena saya juga tahu kasusnya di 2020/2021 silam,” ujarnya.

Lalu, pelaku mengirimkan sejumlah foto seseorang terbungkus kain jarik. Hal itu membuat korban ketakutan dan memutuskan memblokirnya.

“Saya terakhir dihubungi, (Senin) tanggal 10 Maret 2025 siang, ketika contoh foto korban dikirimnya ke saya," ucapnya.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved