Terjerat Utang Rp5 Miliar Saat Umur 20 Tahun, Syakir Daulay Ungkap pada Raffi Ahmad dan Irfan Hakim

BANJARMASINPOST.CO.ID - Pada artis Raffi Ahmad dan Irfan Hakim, pesinetron Syakir Daulay mengungkapkan bahwa dirinya pernah memiliki utang sebesar Rp 5 miliar.

Dia memiliki utang sebanyak itu saat masih berusia 20 tahun. 

Menurutnya, utang tersebut merupakan bagian dari bisnis produksi film yang digarapnya. 

Kini, ia memastikan semua masalah terkait utangnya telah selesai.

"Sekarang sudah beres alhamdulillah," kata Syakir Daulay, dikutip dari FYP Trans7, Selasa (18/3/2025).

Syakir menjelaskan bahwa proyek film tersebut memang ada, tetapi membutuhkan waktu untuk diselesaikan, yang menjadi tantangan tersendiri baginya.

Baca juga: Tak Cuma Selingkuh, Perbuatan Paula Verhoeven di Kabah Bikin Baim Wong Sakit Hati: Istri Macam Apa

Baca juga: Sentil Calon Istri Saaih, Tangis Geni Faruk Pecah Lihat Kamarnya di Rumah Mewah Adik Atta Halilintar

Aktor berusia 23 tahun itu juga membenarkan bahwa dirinya sempat mendapat ancaman dari seorang aktor senior yang berencana memviralkan masalah tersebut.

"Udah tinggal selang berapa jam. Akhirnya nggak jadi (diviralkan) karena terbayarkan," ujar Syakir.

Ia bersyukur masalah tersebut akhirnya terselesaikan dan memberikan banyak pelajaran berharga baginya.

"Alhamdulillah sudah beres jadi banyak pelajaran juga. Itu kan umur 20, 19 tahun, jiwanya masih... kalau sekarang lebih prepare," lanjutnya.

Saat itu, Syakir tengah belajar menjadi produser sekaligus sutradara untuk proyek filmnya. Ia menyadari bahwa jika tidak segera menyelesaikan permasalahan tersebut, kasusnya bisa viral dan ramai diperbincangkan.

Syakir juga mengungkapkan rasa syukurnya karena mendapat bantuan dari almarhum Habib Hasan bin Ja'far Assegaf. 

Awalnya, ia hanya meminta solusi, tetapi Habib Hasan kemudian membantunya dengan memberikan tabungan sebesar Rp 2 miliar untuk menutupi sebagian utangnya.

Kenang Masa di Pesantren

Syakir Daulay kembali ke Pesantren Tahfizh Daarul Qur'an Indonesia, tempat ia dulu menimba ilmu agama.

Ingatannya mundur ke belakang saat menjadi santri pondok pesantren tersebut.