Berita Viral

Intip Rumah Aipda Petrus yang Tewas Ditembak Saat Gerebek Sabung Ayam, Jawab Isu Setoran Rp10 Juta

Seperti ini rumah Aipda (anumerta) Petrus Apriyanto, anggota Polsek Negara Batin yang ditembak saat gerebek arena sabung ayam di Way Kanan, Lampung.

|
Editor: Murhan
Instagram mfachriarifin/Humas Polda Lampung
RUMAH PETRUS - Kolase foto Petrus Apriyanto Korban TNI Kopda Basar dan rumahnya, foto dicapture 26 Maret 2025. 

Dia juga tinggal di rumah mertuanya di Way Kanan selama tugas di Polsek Negara Batin.

"Iya, kecil sampai besar di sini, lahir di sini. Way Kanan tinggal di (rumah) mertua," ungkap Kakak Petrus, Christina Dwi Haryati.

Wakil Sementara (Ws.) Danpuspom TNI, Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Eka Wijaya Permana mengatakan isu setoran judi sabung ayam yang ramai di media sosial bukan menjadi prioritas penyidikan. 

"Kami belum fokus ke arah itu karena kami akan fokus kepada proses hukum ini," katanya.

Ia menegaskan tak akan mementingkan isu setoran tersebut. 

"Persoalan yang ramai di medsos itu biarkan dulu, beri ruang waktu kami bekerja dalam menyelesaikan persoalan ini. Kami tidak akan bermain, kami akan fokus hanya pada proses hukum yang kami tangani," katanya.

Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika juga sudah menanggapi terkait setoran judi sabung ayam.

"Jika kita meruntut lagi jejak digital, itu kan diawali dari media sosial, yang menyebutkan ada chat atau percakapan antara Kapolsek dengan Peltu Lubis," katanya.

Mualaf Empat Tahun Lalu

Petrus Apriyanto, polisi korban kopral TNI di arena sabung ayam ternyata seorang mualaf.

Dia memutuskan masuk Islam sebelum tewas ditembak Kopda Basarsyah di bagian mata pada Senin 17 Maret 2025 lalu.

Sejak menjadi mualaf, Petrus merasa hidupnya telah sempurna.

 Namun sejak ia meninggal, kini kondisi istrinya justru mengkhawatirkan.

Bahkan pengacara kondang Hotman Paris sampai menyoroti kondisi istri Petrus Apriyanto.

Petrus tewas saat berusaha menyelamatkan komandannya, Kapolsek Negara Batin Lusiyanto yang ditembak lebih dulu pada bagian dada.

Anak Lusiyanto, Sabila bercerita, ketika ayahnya sudah terkapar, Petrus sempat memohon agar tidak ditembak Kopda Basarsyah.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved