Jaring Lalaan Khairunisa 

UMKM Kalsel: Pedagang Jaring Lalaan di Pasar Sungai Lulut Ini Beri Tips Kurangi Aroma Khas Jengkol

Meski membeli Jaring Lalaan siap jual, bukan berarti Khairunisa tidak bisa mengolah jajanan tersebut.

Penulis: Muhammad Rahmadi | Editor: Edi Nugroho
(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Rahmadi
KULINER-Khairunisa (34) pedagang Jaring Lalaan di Pasar Sungai Lulut, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabulaten Banjar. Usaha ini sudah ia tekuni sejak puluhan tahun lalu. UMKM Kalsel:   Jaring Lalaan Jajanan Khas Masyarakat Kalsel, Pedagang di Pasar Sungai Lulut Beri Tips Kurangi Aroma Khas Jengkol 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN -   Meski membeli Jaring Lalaan siap jual, bukan berarti Khairunisa tidak bisa mengolah jajanan tersebut.

Sebab Jaring Lalaan sudah menjadi barang dagangan perempuan berusia 34 ini. Sehingga ia memastikan bahwa dagangan yang ia jual tetap berkualitas. 

Dijelaskannya bahwa proses pengolahan Jaring Lalaan cukup panjang. Pertama, bahan baku harus direndam selama dua hari hingga mengembang. 

Setelah itu, jengkol direbus sebanyak dua kali sampai benar-benar siap dikonsumsi. Aroma khas Jaring Lalan tetap melekat meski sudah direndam lama. 

Baca juga: UMKM Kalsel: Usaha Jaring Lalaan Khairunisa, Puluhan Tahun Hadir di Pasar Sungai Lulut Banjarmasin

Baca juga: H+1 Lebaran 2025, Ini Situasi Arus Penumpang di Pelabuhan Ferry Stagen Kotabaru

Untuk mengurangi aroma yang terlalu menyengat, biasanya ujar Khairunisa saat merebus, air rebusan bisa ditambahkan dengan bubuk kopi hitam. 

"Kalau mau aronya tidak terlalu kuat, cara tadi mungkin bisa dilakukan," katanya, Senin (31/3/2025).

Dari sisi keuntungan, tentu ada perbedaan antara membeli Jaring Lalan siap jual dan mengolahnya dari awal. 

"Tapi yang terpenting bisa menjaga kualitas, agar pelanggan tetap setia," ujarnya. 

(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Rahmadi) 

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Medium

Large

Larger

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved