Berita HSU

Viral Ular Kobra Ukuran 2,8 Meter Bikin Geger Warga Amuntai, Damkar Lakukan Evakuasi Pakai Tongkat

Warga Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) yang tinggal di daerah rawa heboh kemunculan ular king cobra.

|
Penulis: Reni Kurnia Wati | Editor: Mariana
Istimewa/Damkar HSU
ULAR KING COBRA - Proses penangkapan ular king cobra oleh petugas Damkar di Desa Sungai Karias Kecamatan Amuntai Tengah, HSU. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, AMUNTAI - Warga Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) yang tinggal di daerah rawa heboh kemunculan ular king cobra.

Bangunan rumah warga yang dibuat panggung membuat bagian bawah digenangi air dan ditumbuhi semak yang bisa menjadi tempat bersarangnya ular berbahaya. 

Belum lama ini petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) HSU berhasil menangkap seekor ular jenis king cobra di Desa Sungai Karias Kecamatan Amuntai Tengah. 

Ikhsan warga Desa Sungai Karias melaporkan melihat seekor ular di dekat pemukiman warga, anggota Damkar HSU datang ke lokasi bersama dengan peralatan yang dibutuhkan. 

Edy Saputra mengatakan untuk menangkap ular kobra tidak bisa dilakukan sembarangan, karena sangat membahayakan bahkan mematikan jika terkena racun bisanya. 

Baca juga: Riwayat Hidup Datu Kalampayan Dibacakan di Haul ke-219, Belajar di Mekkah hingga Mengarang Kitab

Baca juga: Wisata Kalsel - Kebun Raya Banua Bisa Jadi Pilihan Liburan, Dekat dari Pusat Kota Banjarbaru

Peralatan yang digunakan untuk menangkap adalah tongkat penjepit, sehingga dapat menangkap bagian kepala ular tanpa menyentuhnya. 

"Sangat berbahaya saat menangkap menggunaka tangan kosong, dalam penangkapan kali ini juga cukup menguras tenaga hingga akhirnya bisa ditangkap dibawah rumah warga," ujarnya., Jumat (4/4/2025).

Ular king kobra dengan panjang 2,8 meter tersebut langsung dimasukkan ke dalam karung dan dibawa ke Markas Damkar HSU. Beberapa relawan dari Amutnai Peduli Sesama (APS) juga ikut membantu dalam penangkapan ular tersebut. 

Edy Saputra menambahkan bagi warga HSU yang melihat adanya binatang buas yang berbahaya untuk melaporkan langsung ke amggota Damkar. Agar tidak membahayakan diri, karena untuk menangkap ular membutuhkan pengetahuan. 

"Kami dari tim Damkar juga mendapatkan pelatihan mengenai binatang buas dan penangkapannya sehingga tidak sembarangan," ujarnya. (Banjarmasinpost.co.id/Reni Kurniawati)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved