Berita HSU

Tak Kunjung Ada Perbaikan di Jalan Sungai Turak HSU, Mahasiswa Berjuang di Media Sosial 

Hingga kita tak ada perbaikan jalan di Desa Sungai Turak, Kabupaten Hulu Sungai Utara membuat mahasiwa STIA Amuntai bersuara di media sosial

Penulis: Salmah | Editor: Irfani Rahman
Foto dokumen Khaidir
PROTES - Kondisi Jalan Sungai Turak di Kabupaten Hulu Sungai Utara yang hingga kini belum diperbaiki mendapat protes dari mahasiswa Amuntai. Mereka protes melalui media sosial 

BANJARMASINPOST.CO.ID- Mahasiswa kembali menunjukkan taringnya sebagai agen perubahan dengan mengawal janji-janji pemerintah yang belum terealisasi melalui kampanye kritis di media sosial Instagram. 

Media sosial menjadi panggung perjuangan, tempat aspirasi dan kekecewaan bersatu demi mendorong perubahan nyata, dengan tagar yang menyentil; "Lubang makin dalam, pemerintah masih diam!?"

Aksi ini berhasil menarik perhatian luas dari masyarakat. Terbukti, sudah ada ratusan orang yang ikut membagikan unggahan ini di Instagram sebagai bentuk dukungan dan desakan agar pemerintah segera menepati janjinya. 

Aksi itu terkait kerusakan jalan nasional di Desa Sungai Turak, Kecamatan Amuntai Utara, Kabupaten Hulu Sungai Utara, yang berdampak signifikan terhadap kelancaran mobilitas warga dan distribusi barang. 

Baca juga: Pasca Jalan Sungai Turak HSU Kembali Terendam, Jembatan Gantung Ini Bisa Sebagai Jalan Alternatif

Baca juga: PWI dan AJI Ragu Jumran Beraksi Sendiri, Reka Ulang Pembunuhan Juwita di Banjarbaru Jadi Dasar

Truk bertonase di atas 10 ton yang biasa melintasi jalur ini kini dialihkan ke jalan desa di Murung Karangam, Panangian dan Baruh Tabing. Padahal, infrastruktur jalan desa tidak dirancang untuk kendaraan berat.

Akibatnya, kondisi jalan desa semakin parah, ditandai dengan munculnya lubang besar, jalan yang amblas, hingga potensi putus total. 

Warga pun mengeluhkan terganggunya aktivitas harian serta meningkatnya risiko kecelakaan, terutama bagi pengendara roda dua. Tak hanya itu, dampak ekonomi juga mulai dirasakan akibat terbatasnya akses ke jalan utama.

Mahasiswa STIA Amuntai Khaidir Yahya mengatakan, waktu terus berjalan sementara kerusakan jalan semakin parah. 

"Tiga janji yang telah diumbar hanya tinggal rangkaian kata jika tak segera diwujudkan," ujarnya, Selasa (8/4/2025)

Aksi pengawalan melalui media sosial ini menjadi bentuk peringatan, bahwa publik tak lagi tinggal diam, mereka menuntut realisasi, bukan sekadar janji manis yang terus ditunda

Adapun janji-janji pemerintah yang kini dikawal oleh mahasiswa dan masyarakat antara lain tanggal 2 Februari 2025 Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Hulu Sungai Utara mendesak Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Wilayah Kalimantan Selatan untuk segera memperbaiki jalan Trans Kalimantan ruas Sungai Turak–Kelua Kilometer 1.97 yang mengalami amblas. 

Junaidi, anggota DPRD dari Fraksi PKB sekaligus anggota Komisi II, menyampaikan bahwa pihaknya menanggapi serius kerusakan tersebut.

Tanggal 10 Maret 2025 BPJN Kalimantan Selatan menyatakan bahwa perbaikan jalan akan segera dilakukan. Kepala Pelaksana Proyek Konstruksi (PPK) 2.3, Gusti Ngurah Made WiratamaST MM, menyampaikan bahwa proyek ini menjadi prioritas utama mengingat jalan tersebut merupakan akses vital bagi masyarakat.

“Longsoran tanah yang terjadi sangat mengganggu transportasi dan berdampak pada aktivitas ekonomi serta sosial warga. Oleh karena itu, kami menjadikan perbaikan ini sebagai prioritas dan akan memulai pengerjaan pada April 2025,” ujarnya.

Tanggal 25 Maret 2025 Bupati Hulu Sungai Utara, Sahrujani, menginformasikan bahwa proyek perbaikan jalan Trans Kalimantan di Desa Sungai Turak sudah memasuki tahap penandatanganan kontrak. Hal ini disampaikan saat menghadiri Safari Ramadan di Masjid Jamiatussadah, Desa Muara Baruh, Kecamatan Amuntai Utara.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved