Berita Tabalog

Hadapi Dampak Musim Kemarau, Ini Langkah-langkah dari BPBD Tabalong

Awal musim kemarau tahun 2025 menurut BMKG telah mulai terjadi sejak April dan akan berlangsung secara bertahap di berbagai wilayah Indonesia.

Penulis: Dony Usman | Editor: Edi Nugroho
(banjarmasinpost.co.id/donyusman
ARMADA-Beberapa armada yang dimiliki BPBD Tabalong. Awal musim kemarau tahun 2025 menurut BMKG telah mulai terjadi sejak April dan akan berlangsung secara bertahap di berbagai wilayah Indonesia. Hadapi Dampak Musim Kemarau, Ini Langkah-langkah dari BPBD Tabalong 

BANJARMASINPOST.CO.ID, TANJUNG- Awal musim kemarau tahun 2025 menurut BMKG telah mulai terjadi sejak April dan akan berlangsung secara bertahap di berbagai wilayah Indonesia.

Dengan berlangsung secara bertahap, diperkirakan puncak musim kemarau pada tahun ini akan terjadi pada Juni hingga Agustus.

"Saya dapat informasi dari BMKG titik puncak kemarau akan terjadi pada Agustus nanti," ujar Bupati Tabalong, HM Noor Rifani.

Untuk itu dirinya meminta kepada instansi terkait, terutama BPBD Tabalong untuk mulai sekarang sudah mempersiapkan diri menghadapi datangnya musim kemarau.

Baca juga: Kelapa Santan di Kotabaru Masih Mahal, Per Biji Capai 18 Ribu Rupiah

Baca juga: Datang Sejak Pagi, Ribuan Jemaah Padati Haul ke-20 Ulama Besar KH Ali Noordin di Tapin

Dari sisi menghadapi kebencanaan diharapkan mitigas bencana harus dipersiapkan, di antaranya untuk menghadapi potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Ini bisa dilakukan melalui sosialisasi-sosialisasi dan juga memeriksa kesiapan peralatan pendukung agar benar-benar bisa siap dalam menghadapi datangnya musim kemarau.

Terpisah, Kalak BPBD Tabalong, Haris Fakhrozi, Sabtu (3/5/2025) siang, untuk menghadapi datangnya musim kemarau ada beberapa langkah yang akan dilakukan.

"Yang pertama kami akan menetapkan  status dulu, status siaga bencana karhutla. Supaya bisa diantisipasi apa yang disiagakan dulu," kata Haris.

Selain itu tentunya juga akan digelar rapat koordinasi dengan pihak terkait lainnya serta pendirian posko karhutla.

Bisa juga nantinya akan dilakukan apel kesiapsiagaan karhutla yang melibatkan pemerintah (pemerintah daerah, TNI, Polri serta BPBD), masyarakat, dunia usaha, akademisi, dan juga media.

"Jadi melibatkan lima unsur yang disebut sebagai pentaheliks," katanya.

Mendukung kesiapsiagaan itu, lanjut Haris, tim sosialisasi juga telah disiapkan yang akan menyasar hingga daerah terpencil yang banyak kawasan hutan dan potensi pembukaan lahan 

Dalam lakukan sosialisasi ini pihaknya juga akan melibatkan instansi terkait lainnya, seperti dinas pertanian, dinas ketahanan pangan, dinas kesehatan dan juga KPH.

"Untuk sapras dan personel di BPBD Tabalong saat ini sudah siap, bahkan kami juga sudah beberapa kali lakukan simulasi," katanya.

Peralatan tak hanya ada di Kantor BPBD Tabalong, tetapi ada juga di kecamatan-kecamatan dan juga di Unit Penanggulangan Bencana Swadaya (UPBS) yang tersebar di wilayah Tabalong.

Begitu pula pihak perusahaan yang ada di Tabalong juga akan turut disiagakan untuk bisa memberikan dukungan dalam menghadapi potensi bencana saat musim kemarau.

(banjarmasinpost.co.id/donyusman).

 


                    .

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved