Selebrita

Paniknya Rayyanza Anak Raffi Ahmad Dilaporkan ke Dedi Mulyadi, Mbak Lala: Main Hp, Main Game Nih

Paniknya Rayyanza Malik Ahmad anak Raffi Ahmad dan Nagita Slavina kala dilaporkan Mbak Lala ke Dedi Mulyadi. Main Hp, Main Game Nih

Editor: Murhan
Instagram raffinagita1717
PANIK - Aksi Rayyanza Malik Ahmad atau Cipung, putra Raffi Ahmad dan Nagita Slavina (arsip foto 2024). Paniknya Rayyanza Anak Raffi Ahmad Dilaporkan ke Dedi Mulyadi, Mbak Lala: Main Hp, Main Game Nih 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Paniknya Rayyanza Malik Ahmad anak Raffi Ahmad dan Nagita Slavina kala dilaporkan Mbak Lala ke Dedi Mulyadi.

Rupanya, sosok Gubernur Jawa Barat itu ditakuti anak kedua Raffi Ahmad itu.

Ini terjadi karena programnya mengirim siswa tidak disiplin untuk menjalani pelatihan di barak militer. 

Adanya program itu menginspirasi untuk membuat konten laporan ke Dedi Mulyadi, termasuk keluarga Raffi Ahmad.

Satu di antaranya konten yang viral di media sosial terkait Rayyanza yang takut Dedi Mulyadi.

Dalam video itu, Mbak Lala melaporkan perilaku Rayyanza ke Dedi Mulyadi.

Baca juga: Terjawab Sudah Sah Tidaknya Akad Nikah Luna Maya dan Maxime Bouttier, MUI Akhirnya Buka Suara

Baca juga: Soal Rencana Pernikahan Fuji dan Verrell Bramasta, Eko Patrio: Sayang Banget Kalo Gak Jadi

Ini terjadi karena anak yang dulu dipanggil Cipung itu tak mau sekolah dan susah makan.

Ternyata, Rayyanza panik karena takut dikirim ke barak militer.

"Kang Dedi, ini nggak mau sekolah anaknya," kata Mbak Lala.

Rayyanza lantas mengeles atas laporan Mbak Lala itu.

"Kan Ajja (Rayyanza) mau sekolah di gym," jawab Rayyanza.

Mbak Lala juga melaporkan jika Rayyanza suka main ponsel dan jajan.

"Main HP, main game, nih Kang Dedi," kata Mbak Lala.

Rayyanza juga mengelak atas laporan Mbak Lala. Bahkan, dia memperlihatkan tangannya tak pegang hp.

"Enggak. Nggak pegang (ponsel). Ajja sudah nggak suka nonton, nggak suka jajan mobil, nggak jajan mainan, nggak suka nonton," kata Rayyanza.

Lalu, Rayyanza langsung bersikap lega dan bersiap tidur siang setelah Mbak Lala batal mengadukannya ke Dedi Mulyadi.

"Ya sudah, nggak usah dijemput, ini baik. Nggak jadi dijemput Kang Dedi," tutup Mbak Lala.

Momen ini ramai jadi sorotan warganet yang gemas yang ulahnya.

Sementara, kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi untuk mengirim anak nakal ke barak militer menuai pro dan kontra.

Jika di satu sisi ada yang mendukung, ada pihak lain yang tak mendukung bahkan mengadukan kebijakan tersebut ke Komnas HAM.

Terkait hebohnya wacana tersebut, aktor Dude Harlino punya pandangan sendiri.

Ia mengaku tak lantas langsung menentang kebijakan tersebut. Dude menilai ada sisi dalam kebijakan tersebut yang dapat mendukung perubahan pola didik anak menjadi lebih baik.

Namun Ia menekankan, tentu mendidik anak di barak militer bukan berarti serta merta menerapkan pendidikan militer murni pada anak-anak.

"Saya melihatnya, mungkin nggak sesuai dengan pola militer, pasti ada penyesuaian sesuai dengan tingkat usia," kata Dude Harlino saat ditemui di kawasan Jagakarsa Jakarta Selatan dikutip dari Grid.id, Minggu (11/5/2025).

"Mungkin bisa diskusi juga dengan pakar pendidikan anak supaya bisa disinkronkan gitu ya dari sisi parenting," sambungnya.

Dengan membuka diskusi dan menentukan pola pendidikan di barak militer, maka mendisiplinkan anak sesuai tujuan utama Dedi Mulyadi bisa terealisasi. Menurutnya, langkah tersebut bisa menjadi salah satu opsi.

"Ini jadi satu opsi, tapi tidak menutup kemungkinan ada opsi yang lebih baik. Kembali ke masyarakat Jawa Barat untuk menilai," jelas ayah tiga anak tersebut.

Sebagai informasi, Dedi Mulyadi telah membuat kebijakan membawa anak-anak nakal untuk mejalani pendidikan disiplin di barak militer. Ia memastikan bahwa pendidikan di barak militer tak akan melanggar hak-hak anak.

"Jadi model itu (siswa nakal dibawa ke barak militer) yang kami kembangkan, kami tadi konsultasikan bahwa tidak ada pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan terhadap hak-hak anak sendiri," kata Dedi di Kantor Kementerian Hak Asasi Manusia (HAM), Kuningan, Jakarta, Kamis (8/5/2025), seperti Grid.ID kutip dari Kompas.com.

Adapun nantinya siswa akan menjalani pendidikan di barak militer selama 28 hari. Selama ini siswa harus menaati beberapa aturan, seperti waktu tidur pada pukul 22.00 WIB, bangun pagi pada 04.00 WIB, dan beribadah ke masjid bagi yang penganut Islam.

Setidaknya sebanyak 272 siswa sekolah menengah atas di Jawa Barat sudah dikirim ke barak militer. Angka tersebut adalah akumulasi dari pertama kali kebijakan itu diberlakukan pada 1 Mei 2025. 

Baca juga: Pantas Arya Saloka Ngebet Ceraikan Putri Anne, Fakta Rumah Tangga Dikuak, Isu Amanda Manopo Terjawab

Baca juga: Tinggalkan Dunia Hiburan? Celine Evangelista Kini Fokus Pekerjaan Ini, Diungkap Marissa Brigitta

(Banjarmasinpost.co.id)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved