Berita Viral
Pengakuan Karyawan Ayam Goreng Widuran Solo Terkait Menu Kremes yang Ternyata Non-Halal
Karyawan Ayam Goreng Widuran di Solo, Jawa Tengah membuat pengakuan tentang menu ayam kremes digoreng pakai minyak babi
Respati merespons polemik dari Ayam Goreng Widuran yang tak mencantumkan keterangan nonhalal.
Dia menjadikan ini pelajaran dan meminta agar warung di Solo jujur dengan produk yang dijual.
Atas polemik tersebut, kini Respati pun langsung melakukan rapat mendadak dengan sejumlah Organisasi Pemerintahan Daerah (OPD).
Salah satunya adalah untuk segera mengeluarkan regulasi untuk mengatur terkait kuliner halal dan non halal yang ada di kota Solo.
"Jadi saya mengapresiasi kalau sampai minta maaf. Tapi hari ini saya sudah bergerak bersama Satpol PP dan Disdag, kita akan melakukan percepatan terkait sertifikasi halal. Ini masalah perlindungan konsumen," terang Respati pada Minggu (25/5/2025).
"Kami serius, pemerintah kota akan menyisir dan mensosialisasikan sertifikasi halal. Dan memang kita akan mencari juga yang memang makanan tidak halal, silahkan diklaim tidak halal. Tapi kalau ada yang ingin mendapatkan sertifikasi halal, kita akan melakukan percepatan untuk kuliner yang ingin mendapatkan sertifikasi halal," tegas eks Ketua HIPMI tersebut.
Disinggung terkait sanksi yang akan diberikan kepada pemilik usaha.
Respati mengaku tidak akan menutup izin usaha apabila pengelola segera melakukan perbaikan.
"Administratif kalau memang itu masih berulang maka nanti akan ada sanksi lain berupa penutupan usaha. Tapi apabila sudah menyatakan kesalahannya akan melakukan sanksi yang lebih," kata dia.
Namun demikian, Respati menegaskan bahwa pihaknya memperingatkan secara tegas atas apa yang dilakukan oleh pengelola usaha tersebut yang telah menutupi terkait informasi bahan makanan nonhalal yang digunakan selama ini.
"Ini peringatan, kalau ada lagi (kasus serupa) kami akan tindak tegas dengan sanski penutupan bagi yang tidak mendeklarasikan sesuai dengan bahan bakunya. Kami juga akan segera turun dengan badan sertifikasi halal," tegasnya.
Atas keluhan masyarakat karena kecewa dengan perbuatan pengelola makanan tersebut, Respati pun menghimbau pengusaha kuliner lain untuk tidak melakukan hal serupa.
"Saya sangat memaklumi (keluhan masyarakat) karena tidak adanya keterbukaan dari pihak penjual. Maka dari itu saya menghimbau seluruh pengusaha kuliner di Solo, kami tidak akan menutup kalau memang halal katakan halal. Kalau tidak halal katakan tidak halal," pungkasnya.
Banjarmasinpost.co.id/Tribun Solo
Fenomena Hujan Es Batu di Wilayah Tapin, Berjatuhan di Atap hingga Pekarangan Rumah Warga |
![]() |
---|
Daftar Fakta Suami Bakar Istri di Cakung Jakarta, Kesaksian Warga Pelaku Tempramental |
![]() |
---|
Viral Curhat Penumpang Garuda Sebut Pesawat Muncul Percikan Api saat Terbang, Ini Kata Maskapai |
![]() |
---|
Fakta 7 Pekerja Freeport Tertimbun Longsor di Tambang Bawah Tanah di Mimika, 2 Jenazah Dievakuasi |
![]() |
---|
Viral Satu Keluarga di Balikpapan Pasang Plang Ingin Pulang ke Martapura, Akui Tak Ada Biaya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.