Ekonomi dan Bisnis
Menikmati Kopi dan Roti Gratis di Kedai Ka Haji Banjarbaru, Pengunjung Cukup Baca Buku dan Mengaji
Aroma khas biji kopi yang sangrai menyatu dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an pengunjung yang datang di Kedai Kopi Ka Haji
BANJARMASINPOST.CO.ID - Asap tipis mengepul dari cangkir-cangkir kopi yang tersaji tanpa diminta. Aroma khas biji kopi yang sangrai menyatu dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an pengunjung.
Di sebuah sudut Kota Banjarbaru, sebuah kafe buka sejak pagi. Tidak ada hiruk-pikuk kesibukan pagi, melainkan kesyahduan.
Kedai kopi Ka Haji di Jalan Sarikaya, Kelurahan Loktabat Selatan ini memang berbeda sedari luar. Setibanya di dalam, siapa pun semakin menyadari bahwa ini bukan kedai kopi biasa. Tidak ada pengunjung yang memesan dan tidak ada pramusaji yang mencatat orderan.
Beberapa pengunjung tampak duduk, tenggelam dalam bacaan ayat-ayat suci. Di depan mereka, tersaji segelas minuman dan roti. Semua gratis.
“Sejak pukul 07.00 hingga 12.00, kami sengaja tidak menerima pesanan. Minuman dan roti langsung kami sediakan gratis kepada pengunjung yang membaca buku atau mengaji. Tidak boleh main hape,” kata A’ai, karyawan Ka Haji yang siang itu mengenakan kaus putih.
Ka Haji berdiri sejak 27 Oktober 2024. Sedangkan program Baca Buku & Ngaji Dapat Kopi Gratis baru dijalankan sejak awal Juni 2025.
Gagasannya datang dari dua pemilik kedai, Rodhi dan Maidi, yang prihatin melihat remaja berkutat dengan telepon seluler sejak pagi. “Kami ingin pagi jadi waktu yang benar-benar menenangkan. Bukan sekadar ngopi sambil scroll medsos. Tapi ada sesuatu yang dibaca, direnungi,” jelas A’ai.
Ratusan buku disediakan di kafe ini. Genre-nya beragam, dari novel, filsafat, sejarah, hingga buku keislaman. Siapa saja boleh memilih.
Namun ada yang khusus bagi pengunjung yang memilih mengaji. Mereka minimal membaca satu juz, dengan ketentuan membaca Al-Fatihah terlebih dulu di kasir. Juz yang dibaca ditentukan kedai. Sebagai apresiasi, pengunjung yang mengaji akan mendapatkan uang tunai Rp 50 ribu. Program ini bisa diikuti maksimal dua kali dalam seminggu untuk satu orang.
Di salah satu meja kayu dekat jendela, Rosianoor (27), warga Gambut, tampak khusyuk membaca buku berjudul Kiai Sadrun Gugat karya Emha Ainun Nadjib.
Sejak tahu program ini lewat media sosial, ia penasaran untuk datang ke kedai tersebut. “Saya menemukan hal berbeda di kedai ini. Pagi jadi tenang, enggak buru-buru. Bisa baca, bisa mikir. Dan enggak ada yang sibuk dengan hape,” kata Rosianoor. Dia pun senang senang melihat sejumlah remaja juga asyik mengaji.
Setelah pukul 12.00 berlalu, kedai ini pun menjalankan usaha seperti pada umumnya. Pramusaji siap menerima dan memenuhi pesanan pengunjung. (Banjarmasinpost.co.id/muhammad syaiful riki)
Menteri Maman Abdurrahman Wajibkan UMKM Daftar Aplikasi SAPA, Begini Respons UMKM Kalsel |
![]() |
---|
Penawaran Menarik dari IAMI, Beli Isuzu ELF NMR Gratis Filter Solar dan Garansi Mesin Lebih Panjang |
![]() |
---|
Jemaah Antusias Ikut Umrah Maulid, Ini Paket yang Ditawarkan Kaltrabu |
![]() |
---|
Harga Emas Perhiasan 999 Bertahan Rp 1740.000 Per Gram, Begini Reaksi Pedagang |
![]() |
---|
Telkomsel Terus perkuat konektivitas, Perluasan Jaringan 5G |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.