Berita Banjarbaru

Perbaikan Jembatan Km 31 Banjarbaru Ditarget Rampung Akhir November, Dini Terbantu U-turn Darurat

Perbaikan jembatan di Jalan Ahmad Yani Kilometer 31 Banjarbaru telah dimulai menyusul kondisi jembatan yang dinilai mendesak untuk diperbaiki. 

Banjarmasinpost.co.id/nurholis huda
MULAI DILAKUKAN -Suasana pengerjaan Jembatan A Yani Kilometer 31 Banjarbaru, Jumat (13/6/2025).  


BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Perbaikan jembatan di Jalan Ahmad Yani Kilometer 31 Banjarbaru telah dimulai, menyusul kondisi jembatan yang dinilai mendesak untuk diperbaiki. 

Pihak pelaksana memastikan dampak terhadap aktivitas masyarakat di sekitar proyek telah diminimalisasi. 

Melalui koordinasi dengan Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Provinsi Kalsel (di dalamnya ada Polda, Polres, BPJN, Dinas Perhubungan Provinsi, Dinas Perhubungan Banjarbaru, BPJN Kalsel, Dinas PU Provinsi, Dinas PUPR Kota Banjarbaru, sosialisasi kepada warga, pedagang, pemilik warung, serta klinik sekitar sudah dilakukan sejak awal. 

Rambu-rambu dan spanduk telah dipasang di beberapa tempat untuk memudahkan pengguna jalan.

Bahkan, untuk mendukung kelancaran lalu lintas dan aktivitas ekonomi, telah dipasang rambu, spanduk, dan u-turn sementara guna memudahkan akses kendaraan yang sebelumnya terdampak oleh pengalihan arus lalu lintas.

Salah satu penjaga toko di RA Store Banjarbaru, Dini Sabrina Putri (20), mengaku, kondisi lalu lintas kini mulai membaik. 

"Awalnya memang terdampak karena pengalihan arus, tapi setelah ada u-turn darurat, sekarang sudah agak lancar," ujarnya.

Baca juga: Distribusi Air Bersih di Sejumlah Wilayah Banjarmasin Dikeluhkan, Fitri Kesulitan Salat Lima Waktu

Baca juga: Kejari Banjar Lakukan Eksekusi, Kai Kahfi Masuk LP Banjarbaru Tengah Malam

Baca juga: Polisi Ringkus Pelaku Pembunuhan di Rawasari Banjarmasin, Tusukan di Leher Renggut Nyawa Yayan

PPK 2.1 dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Kalimantan Selatan, Anton Surviyanto ST MT menerangkan, jembatan yang dibangun sejak tahun 1979 itu sudah beberapa kali mengalami kerusakan. 

Kerusakan terakhir terjadi pada Mei 2024 lalu, ketika lantai jembatan berlubang akibat tergerus aliran air. Setelah dilakukan inspeksi, ditemukan bahwa struktur lantai dasar jembatan masih menggunakan kayu ulin dan box culvert yang sebagian sudah tidak layak.

Asal diketahui, jembatan struktur kayu tidak memenuhi standar beban untuk jalan nasional. Untungnya jembatan yang ada saat ini tidak dilewati beban tonase besar, misalnya angkutan semen conch dan lain sejenisnya. 

"Karena itu, kami memprioritaskan perbaikan jembatan ini agar lebih aman dan kokoh ke depan," jelas Anton.

Proyek jembatan baru ini menggunakan anggaran APBN dengan nilai Rp 10,2 miliar memiliki ukuran yang jauh lebih besar dari sebelumnya. 

Jika sebelumnya jembatan hanya sepanjang delapan meter, kini akan dibangun dengan panjang 15 meter dan lebar 19,2 meter. 

Rancangannya mencakup dua jembatan di sisi kiri dan kanan jalan atau empat lajur sekaligus.
Struktur jembatan akan menggunakan desain Voided Slab dengan 36 tiang fondasi. 

Selain memberikan kekuatan struktural yang lebih baik, desain ini juga dibuat tanpa tiang tengah sehingga dapat melancarkan aliran sungai di bawahnya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved