Religi
Niat Puasa Tasua dan Asyura, Ustadz Abdul Somad Jabarkan Makna dan Cara Berpuasa di Bulan Muharram
Bacaan niat Puasa Tasua dan Puasa Asyura dilengkapi latin dan artinya bisa disimak di artikel ini.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Penceramah Ustadz Abdul Somad menjabarkan amalan-amalan puasa di bulan Muharram bagi kaum muslimin.
Disampaikan Ustadz Abdul Somad, amalan tersebut yakni puasa sunnah mencakup Puasa Tasua dan Puasa Asyura.
Bacaan niat Puasa Tasua dan Puasa Asyura dilengkapi latin dan artinya bisa disimak di artikel ini.
Ustadz Abdul Somad menuturkan Puasa Tasua dan Asyura adalah ibadah khusus yang hanya ada di bulan Muharram.
Bulan Muharram sendiri adalah bulan pertama di antara 12 bulan dalam sistem kalender Islam, yang mana berarti masuk tahun baru di kalender hijriyah.
Baca juga: Jadwal Pendaftaran 7 Sekolah Kedinasan 2025, Simak Pula Rincian Formasinya: Ada IPDN hingga STAN
Baca juga: Kondisi 442 Jemaah Haji Penumpang di Saudi Airlines Terkuak, Mendarat Darurat di Bandara Kualanamu
Sebentar lagi umat muslim memasuki bulan dan tahun baru yakni Muharram 1447 Hijriyah, bulan pertama dalam kalender Islam.
Ada sejumlah amalan sunnah yang dianjurkan di bulan Muharram, amalan paling afdhol dilaksanakan adalah puasa sunnah.
Amalan tersebut sunnah dilaksanakan pada 10 Muharram disebut Puasa Asyura, ada juga puasa yang dilaksanakan sehari sebelumnya yaitu 9 Muharram disebut Puasa Tasua.
Ustadz Abdul Somad menjelaskan di bulan Muharram satu satu puasa sunnah khusus yang tidak dijumpai di bulan-bulan lain, yaitu puasa Asyura.
"Puasa Asyura adalah tanggal 10, namun yang paling bagus puasa itu adalah 9, 10, 11 tiga hari, kalau tidak sanggup tiga hari pilih dua hari 9 dan 10 Muharram," jelas Ustadz Abdul Somad dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Bujang Hijrah.
Hal tersebut diperintahkan atau dianjurkan Nabi Muhammad SAW kepada umat Islam, puasa selama tiga hari bertujuan untuk menyelisihi atau membedakan dengan kaum Yahudi di Madinah yang juga melaksanakan puasa di tanggal 10 Muharram.
Pendakwah yang karib disapa UAS mengungkapkan di Madinah ada tiga suku kaum Yahudi, yakni Yahudi Bani Nadhir, Yahudi Bani Quraidhah, dan Yahudi Qainuqa.
"Suku Yahudi tersebut tidak makan dan minum pada tanggal 10 Muharram, Nabi bertanya, 'Ma hadza?' mereka menjawab 'Ha dza yaumun sholihun' Ini adalah hari yang baik, Allah menyelamatkan Nabi Musa dan menenggelamkan Fir'aun laknatullah. Mereka bersyukur kepada Allah dengan berpuasa di tanggal 10 karena Allah telah menyelamatkan Nabi Musa," papar Ustadz Abdul Somad.
Nabi Muhammad SAW merasa lebih berhak atas Nabi Musa As, maka Rasulullah SAW memerintahkan untuk puasa tersebut.
Sehingga tentang puasa Asyura, tidak ada ikhtilaf antara ulama, diriwayatkan berdasarkan hadits shahih sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW.
Hukum Menikah di Bulan Maulid Nabi Dijelaskan Buya Yahya, Imbau Hindari Ini |
![]() |
---|
Doa Buka Puasa Senin Kamis, Buya Yahya Jabarkan Sunnah Berbuka bagi Umat Islam |
![]() |
---|
Cara dan Niat Puasa Senin Kamis, Ustadz Khalid Basalamah Paparkan Pengerjaannya Sesuai Syariat |
![]() |
---|
Kumpulan Bacaan Doa Buka Puasa Ayyamul Bidh, Ustadz Adi Hidayat Urai Versi Riwayat Shahih |
![]() |
---|
Bacaan Niat Puasa Ayyamul Bidh di Bulan Maulid Nabi 2025, Buya Yahya Jelaskan Ketentuan Syariat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.