Berita Nasional
Teriak Minta Tolong, Ini Kondisi Pendaki Brasil yang Jatuh Sedalam Ratusan Meter di Gunung Rinjani
Sempat teriak minta tolong, pendaki asal Brasil jatuh sedalam ratusan meter saat mendaki di Gunung Rinjani
BANJARMASINPOST.CO.ID, MATARAM - Sempat teriak minta tolong, JDSP (27 pendaki asal Brasil jatuh sedalam ratusan meter saat mendaki di Gunung Rinjani.
Meski terjatuh sedalam ratusan meter, korban dikabarkan selamat dengan ditandai teriakan permintaan tolong dari korban.
“Beruntung, korban dalam kondisi selamat, meski terlihat mengalami syok berat.
Teriakan minta tolongnya menjadi titik awal koordinasi cepat antar pihak.
Baca juga: Sebelas Pejabat Pemkab Tala Bersaing Duduki Dua Jabatan Kadis Ini, Tim Pansel Tunggu Hasil Asesmen
Baca juga: Mobil Mendadak Oleng, Kades Mekarsari Cianjur Tewas Bersama Istri dan Anak Usai Tabrak Pohon Besar
Seperti diketahui, Pendaki asal Brasil inisial JDSP (27) dilaporkan jatuh saat mendaki Gunung Rinjani, Sabtu (21/6/2025).
Hingga kini Senin (23/6/2025) korban belum berhasil dievakuasi, evakuasi sempat terkendala kabut tebal dan medan yang ekstrem.
Laporan petugas Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), korban dikabarkan jatuh ke arah Danau Segara Anak di sekitar titik Cemara Nunggal, jalur menuju menuju puncak Rinjani.
Korban diperkirakan terjatuh sedalam 150–200 meter.
Meski dengar teriakan korban minta tolong terjatuh sedalam ratusan meter, korban dikabarkan selamat dengan ditandai teriakan permintaan tolong dari korban.
“Beruntung, korban dalam kondisi selamat, meski terlihat mengalami syok berat. Teriakan minta tolongnya menjadi titik awal koordinasi cepat antar pihak,” ungkap Kepala TNGR, Yarman dalam keterangan tertulis.
Beredar Video Amatir Pendaki Brasil saat Jatuh ke Jurang di Gunung Rinjani
Menurut informasi sementara, pendaki Brasil tersebut diperkirakan terjatuh ke jurang sedalam 150-200 meter.
Dalam video amatir yang beredar, nampak korban dari kejauhan dengan posisi duduk sambil berteriak minta tolong.
Baca juga: Balai TN Gunung Rinjani Larang Solo Hiking, Ini Aturan Barunya
Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) Yarman membenarkan ihwal insiden tersebut. Dia mengatakan saat ini tengah dilakukan proses evakuasi.
"Iya saat ini tim kami sudah bergerak menuju lokasi, informasi tim kami sudah sampai di Pelawangan 4, kami belum mendapatkan informasi terbaru lagi," kata Yarman kepada TribunLombok.com, Sabtu (21/6/2025).
Yarman belum mendapatkan informasi terkait kondisi korban, ia hanya mengatakan saat tim memantau lewat drone terlihat gerakan badan dari pendaki tersebut.
"Masih ada minta tolong, tidak ada komunikasi tapi memberikan gerak ada berdiri apa segala seperti minta tolong, tapi terlalu jauh kita pantau lewat drone," jelasnya.
Dijelaskan Yarman, pihak TNGR awalnya, menerima informasi tentang jatuhnya korban sekitar pukul 06.30 Wita.
Dalam waktu singkat, tim gabungan dari Balai TNGR, Basarnas Mataram, EMHC, Polsek Sembalun, dan Potensi SAR Lotim langsung bergerak.
“Pukul 12.00 Wita, tim pendahulu yang membawa peralatan vertical rescue sudah mencapai Pos 4, mendekat ke lokasi korban dan diperkirakan tiba dilokasi korban sekitar Pukul 15.00 Wita,”
Proses evakuasi korban saat ini masih berlangsung, dan diharapkan korban dapat segera dievakuasi dengan selamat menuju titik aman.
“Kami mengapresiasi seluruh unsur yang bergerak cepat dan tetap mengutamakan keselamatan,” kata Yarman
Medan Ekstrem dan Kabut Tebal Rinjani Menyulitkan Evakuasi Pendaki Brasil
Proses pencarian dan penyelamatan terhadap JDSP (27), pendaki asal Brasil yang terjatuh di sekitar Cemara Nunggal, jalur menuju puncak Gunung Rinjani, terus dilakukan oleh tim SAR gabungan.
Upaya ini menghadapi tantangan berat, terutama medan ekstrem dan cuaca berkabut tebal yang menyelimuti area pencarian.
Kronologi Pencarian
Tim SAR gabungan yang terdiri dari TNGR, Kantor SAR Mataram, BPBD Lombok Timur, Kompi 3 Yon B NTB, Unit SAR Lombok Timur, Damkarmat Lombok Timur, Polsek Sembalun, Koramil Sembalun, EMHC, dan para relawan telah bergerak sejak Sabtu, 21 Juni 2025.
Pada hari Sabtu, tim pendahulu tiba di lokasi kejadian pada pukul 14.32 WITA dan segera memulai pemasangan tali untuk evakuasi.
Namun, pada pukul 16.00 WITA, dilaporkan bahwa korban semakin terperosok, dan tali sepanjang 300 meter yang telah disiapkan belum cukup untuk menjangkau posisi korban.
Logistik dan peralatan tambahan kemudian didrop pada pukul 19.38 WITA.
Meski tim telah turun hingga 300 meter pada pukul 20.00 WITA, mereka belum berhasil menjangkau korban.
Panggilan dan teriakan tim tidak mendapat respons dari JDSP.
Untuk memaksimalkan pencarian, salah satu anggota tim bahkan bermalam di tebing pada kedalaman 200 meter dalam kondisi "flying camp".
Tantangan Evakuasi di Hari Kedua
Memasuki Minggu, 22 Juni 2025, upaya pencarian dilanjutkan pada pagi hari dengan penyambungan tali dan penggunaan drone thermal.
Namun, pada pukul 10.00 WITA, informasi visual dari drone menunjukkan bahwa korban tidak lagi berada di titik semula.
Kondisi cuaca yang berkabut tebal dan basah menjadi hambatan serius, membuat drone thermal belum bisa digunakan secara maksimal.
Rapat tim kemudian memutuskan dua skema pencarian lanjutan secara manual menggunakan tali dan melalui udara dengan drone thermal.
Tim SAR gabungan memohon doa dan dukungan dari seluruh pihak untuk keselamatan tim di lapangan dan keberhasilan operasi pencarian ini.
"Cintai Rinjani dengan peduli. Hormati alam, waspadai risiko," demikian pesan dari tim SAR gabungan, mengingatkan pentingnya kehati-hatian saat mendaki gunung.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pendaki Brasil Jatuh saat Mendaki Rinjani, 2 Hari Evakuasi Belum Berhasil Korban Teriak Minta Tolong,
KPK Cokok Wakil Menteri Tenaga Kerja, Noel Terjerat Sertifikat K3 |
![]() |
---|
Tunjangan Rumah DPR RI Rp50-75 Juta Per Bulan, Nasib Rumdin di Kalibata Diungkap Wamensesneg |
![]() |
---|
Agen Bus Takut Ditagih Royalti Pilih Tak Setel Musik, Sepakat Tidak Putar Lagu: Repot Disuruh Bayar |
![]() |
---|
Gempa Poso 17 Agustus 2025, 12 Jemaat Gereja Tertimpa Reruntuhan Bangunan Dilarikan ke Rumah Sakit |
![]() |
---|
Sosok Yaqut Cholil Qoumas, Eks Menag yang Dilarang KPK ke Luar Negeri, Dugaan Korupsi Kuota Haji |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.