Berita Nasional

Diduga Sudah Tak Bernafas, Ini Kondisi Terakhir Pendaki Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani 

Diduga sudah tak bernafas, ini kondisi terakhir Juliana Marins (26)  Pendaki Brasil yang jatuh di Jurang Gunung Rinjani.

Editor: Edi Nugroho
Humas Kantor SAR Mataram
EVAKUASI-Proses evakuasi pendaki wanita asal Brasil nyang jatuh saat mendaki di Gunung Rinjani.  Turis asing asal Brasil, Juliana Marins (26) yang jatuh ke jurang dekat kawah Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat diduga kuat sudah meninggal dunia. Diduga Sudah Tak Bernafas, Ini Kondisi Terakhir Pendaki Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani  

BANJARMASINPOST.CO.ID- Diduga sudah tak bernafas, ini kondisi terakhir Juliana Marins (26)  Pendaki Brasil yang jatuh di Jurang Gunung Rinjani.

Diperkirakan korban dalam kondisi meninggal dunia. 

Saat ini tim persiapan untuk proses evakuasi tim gabungan.

Turis asing asal Brasil, Juliana Marins (26) yang jatuh ke jurang dekat kawah Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat diduga kuat sudah meninggal dunia.

Baca juga: Tak Seperti Hari Pertama, SPMB 2025 Tingkat SMA di Kotabaru Tak Banyak Antrian

Baca juga: Insiden Kecelakaan di Pesisir Pantai di Takisung, Kades Sebut Balap Motor Cuma Saat Air Surut

Hal itu disampaikan oleh Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana dalam siaran persnya, Selasa (24/6/2025) siang.

Widi mengatakan, laporan terakhir dari Basarnas yang pihaknya terima, tim berhasil menemukan korban dengan visualisasi drone thermal milik Kansar Mataram. Juliana ditemukan di kedalaman kurang lebih 400 meter dari titik awal jatuhnya korban.

"Diperkirakan korban dalam kondisi meninggal dunia. Saat ini tim persiapan untuk proses evakuasi," kata Widi.

Lebih lanjut dipaparkan bahwa Juliana dilaporkan jatuh ke jurang dalam di area dekat danau kawah Gunung Rinjani. Ia jatuh saat melakukan pendakian bersama satu pemandu dan lima peserta lainnya.

Tim SAR gabungan kemudian menemukan posisi korban berada di kedalaman kurang lebih 400 meter.

Namun, tambahnya, evakuasi sulit dilakukan karena medan ekstrem dan cuaca buruk.

"Operasi SAR dilanjutkan menggunakan helikopter, drone therman, serta dua pendaki profeional berpengalaman, berkoordinasi intens bersama Basarnas, TNI/Polri, Pemprov NTB, dan Kedutaan Brasil," tutupnya.

Widianti memerintahkan seluruh instansi untuk memperkuat prosedur operasional standar dan pengawasan pemanduan di destinasi ekstrem.

"Kami menegaskan bahwa keselamatan wisatawan adalah prioritas utama. Seluruh instansi diperintahkan memperkuat SOP (Standar Operasional Prosedur) dan pengawasan pemanduan di destinasi ekstrem," kata Widi.

Lebih lanjut disampaikan bahwa pihaknya prihatin atas kecelakaan yang menimpa Juliana pada Sabtu (21/6/2025).

Pihaknya, juga akan terus melakukan komunikasi harian dengan keluarga korban dan Kedutaan Brasil agar nformasi yang diterima akurat dan transparan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pendaki Brasil Jatuh di Gunung Rinjani Ditemukan, Diduga Kuat Meninggal Dunia", 


                                

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Medium

    Large

    Larger

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved