Tahun Baru Islam 2025

Doa Khusus yang Dibaca di Awal Tahun Baru Islam 1 Muharam 2025, Bagaimana Pandangan Ulama?

Ulama Buya Yahya menjabarkan hukum membaca doa akhir dan awal tahun Hijriyah bagi umat Islam, simak penjelasannya

Editor: Rahmadhani
freepik.com
DOA AWAL TAHUN - Ilustrasi berdoa. Ulama Buya Yahya menjabarkan hukum membaca doa akhir dan awal tahun Hijriyah bagi umat Islam, simak penjelasan beliau. 

Allah tidak membatasi waktu dzikir, sepanjang nafas masih berhembus maka perbanyaklah dzikir, sholawat, ini yang termasuk jihad memperbanyak atau melakukan perintah Nabi SAW. Adapun waktunya tidak terbatas, bisa pagi, siang, dan malam.

"Kata Allah mintalah kepadaku akan aku kasih, ada dzikir yang diajarkan Nabi SAW baca, tapi Anda bisa berdzikir sesuai yang Anda ingin, untuk benahi sandal pun Anda boleh minta kepada Allah," jelas Buya Yahya.

Macam-macam doa yang dipanjatkan kepada Allah adalah bebas sesuai hajat, yang tidak boleh adalah doa yang diajarkan Nabi Muhammad SAW namun diganti atau diubah sesuai keinginan.

Misalnya Anda minta anak enam, atau ingin punya rumah, tidak ada larangan untuk berdoa apapun, karena doa bebas, segala kebaikan boleh Anda minta.

"Jadi berdoa sendiri tidak bid'ah, tidak semua doa harus dari lafadz Nabi SAW, memang sudah disepakati umat muslim yang berdoa sesuai lafadz Nabi SAW lebih bagus," terang Buya Yahya.

Umat muslim yang berdoa dengan makna yang benar maka tidak dilarang. Dari masa ke masa ulama membuat doa. Para sahabat Nabi SAW, Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq, Sayyidina Umar Bin Khattab pernah berdoa yang tidak diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Soal doa akhir tahun dan awal tahun, Buya Yahya menjelaskan boleh dibaca dan mengimbau jangan mudah menyebut bid'ah.

"Jika berbeda pendapat jangan mudah untuk mencaci sesama muslim, itu adalah permasalahan di dalam hatinya, yang membid'ahkan doa itu kami jamin tak terlepas dari doa tambahan di dalam hidupnya," ucap Buya Yahya.

Makna dari doa akhir dan awal tahun juga sah dan baik, boleh dibaca dan boleh juga dipanjatkan doa yang lainnya.

Doa-doa tersebut bukan dari Nabi Muhammad SAW, melainkan ditulis para ulama. Kaum muslimin pun boleh membuat doa asal maknanya benar.

"Tidak ada larangan membuat doa atau menyusun doa dari diri sendiri, yang tidak boleh adalah mengatakan doaku lebih bagus dari doa Nabi Muhammad SAW," tukas Buya Yahya.

Doa awal tahun dan akhir tahun yang beredar di kalangan muslimin Indonesia satu di antaranya:

1. Doa Akhir Tahun

اَللَّهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هَذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْه وَحَلُمْتَ فِيْها عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوبَتِي وَدَعَوْتَنِي إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِي عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِي وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّي وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ

"Allâhumma mâ ‘amiltu min ‘amalin fî hâdzihis sanati mâ nahaitanî ‘anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fîhâ ‘alayya bi fadhlika ba‘da qudratika ‘alâ ‘uqûbatî, wa da‘autanî ilat taubati min ba‘di jarâ’atî ‘alâ ma‘shiyatik.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved