Liga Italia

Inter Milan Lepaskan Predikat Tim 'Orang Tua', Chivu Dapatkan Pemain Muda Setara Thuram dan Barella

Inter Milan melepaskan diri dari predikat 'tim orang tua' semenjak ditangani Christian Chivu. Gaet pemain muda level Marcus Thuram dan Nicolo Barella.

Editor: Murhan
X Inter
SEMIFINAL - Pemain Inter milan merayakan keberhasilan mengalahkan barcelona di semifinal Liga Champions, foto di capture dari X.Com pada 6 Mei 2025. Inter Milan melepaskan diri dari predikat 'tim orang tua' semenjak ditangani Christian Chivu. Gaet pemain muda level Marcus Thuram dan Nicolo Barella. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Inter Milan perlahan melepaskan diri dari predikat 'tim orang tua' semenjak ditangani Christian Chivu.

Christian Chivu cs dikabarkan sukses mendapatkan pemain baru jagoan dribel yang lebih hebat dari semua orang di skuad lama.

Memang, salah satu kekurangan Inter adalah tidak punya pemain yang benar-benar istimewa dalam kemampuan mendribel bola di situasi satu-lawan-satu.

Kelemahannya itu tampaknya diidentifikasi oleh La Beneamata dan coba diperbaiki di bursa transfer musim panas kali ini.

I Nerazzurri diberitakan sudah mendapatkan pemain dengan karakteristik tersebut.

Orang itu adalah Ange-Yoan Bonny, penyerang yang musim lalu memperkuat Parma.

Pelatih baru Inter Milan, Cristian Chivu, pastinya menyetujui transfer ini karena musim lalu dia sempat membesut Parma.

Baca juga: AC Milan Telikung Man United dan Arsenal Soal Gyokeres, Modal Rp1,3 T dari Transfer Tijjani ke City

Chivu selalu memainkan Bonny saat dia menjadi pelatih Parma.

Di tangan Chivu, pemain asal Prancis itu bermain 13 kali dengan membukukan 2 gol dan 2 assist di Liga Italia.

Angkanya belum dipublikasikan tetapi Inter dan Parma dikabarkan sudah mencapai kata sepakat.

Yang diperlukan tinggal beberapa dokumen untuk menyelesaikan transfer.

Tes medis untuk pemain berusia 21 tahun itu belum dijadwalkan tetapi kelihatannya akan dilakukan pada pekan mendatang.

Satu karakteristik Ange-Yoan Bonny yang menonjol adalah kemampuannya melewati lawan dalam dribel satu-lawan-satu.

Statistik pemain Timnas U-21 Prancis itu dalam hal ini melampaui semua pemain yang sekarang memperkuat Inter Milan.

Seperti dikutip dari Internews.it, awak Il Biscione yang paling hebat dalam statistik ini adalah Marcus Thuram dan Nicolo Barella.

Namun, Thuram dan Barella masing-masing hanya membuat 24 serta 23 kali dribel melewati lawan pada musim lalu.

Catatan Bonny jauh melampaui Thuram dan Barella.

Pemain produk akademi Chateauroux itu terekam membuat 36 dribel.

Jika nanti sudah diresmikan, Bonny akan menjadi perekrutan ketiga yang dilakukan Inter Milan menjelang musim 2025-2026.

Sebelumnya mereka sudah menggaet gelandang bertahan Petar Sucic dari Dinamo Zagreb.

Juga ada winger Luis Henrique yang didatangkan dari Marseille.

Kehadiran Bonny bakal membuat armada Inter semakin terlihat segar.

Semua rekrutan Inter Milan masih berusia di bawah 24 tahun.

Sucic seumuran dengan Bonny sedangkan Henrique berusia 23 tahun.

Reputasi Inter sebagai "tim tua" pelan-pelan bisa dienyahkan menyusul manuver mereka di bursa transfer musim panas kali ini.

Chivu Minta Tak Berlebihan

Di sisi lain, pelatih Inter Milan, Cristian Chivu, meminta publik jangan memberikan beban terlalu berlebihan kepada si bocah ajaib yang baru meroket, Francesco Pio Esposito.

Piala Dunia Klub 2025 melahirkan bintang anyar di skuad Inter Milan.

Bukan sang kapten Lautaro Martinez, melainkan wonderkid 19 tahun milik I Nerazzurri, Francesco Pio Esposito, yang kini sedang ramai diperbincangkan.

Bomber muda berpostur 1,91 meter itu mencetak asis dan gol krusial dalam dua partai terakhir Inter.

Terbaru, Pio Esposito mencetak gol pembuka dalam kemenangan 2-0 yang diraih anak asuh Cristian Chivu atas River Plate di Seattle, Rabu (25/6/2025).

Torehan pada menit ke-72 itu memecah kebuntuan hingga dilengkapi gol penutup Alessandro Bastoni pada masa injury time.

Pio Esposito mencetaknya dengan cara khas seorang bomber kelas veteran.

Dia menerima umpan Petar Sucic di kotak penalti, mengecoh satu bek lawan untuk menghindari adangan, lalu melepas tembakan jitu ke pojok bawah.

Pio Esposito merayakan gol yang menjadi lesakan debutnya bagi tim senior Inter dengan luapan emosi.

Ini merupakan hasil kerja kerasnya setelah melalui masa penempaan sebagai pemain pinjaman di klub Serie B, Spezia.

Kini Pio Esposito kembali dengan prospek menjanjikan sebagai calon pendamping Lautaro di lini depan.

Di Seatlle, dia mencundangi wonderkid River Plate yang digadang-gadang menjadi calon bintang Real Madrid, Franco Mastantuono.

Mastantuono, yang akan memperkuat Los Blancos selepas turnamen di Amerika Serikat ini, kalah terang sinarnya.

Pada laga sebelumnya kontra Urawa Red Diamonds, Pio Esposito juga menciptakan asis untuk gol penentu kemenangan Inter yang dibuat Valentin Carboni di menit-menit akhir.

Chivu mencoba meredam segala puja-puji berlebih untuk Pio Esposito.

Menurutnya, tidak bagus kalau seorang pemain muda sepertinya langsung dibebani ekspektasi besar buat menggendong seluruh tim.

Chivu kenal baik dengan Pio karena pernah memolesnya semasa bertugas di tim junior Inter.

"Tenang saja. Mari kita berusaha tidak mengulangi kesalahan yang kita buat di masa lalu," kata suksesor Simone Inzaghi, dikutip BolaSport.com dari Tuttomercatoweb.

"Beri dia waktu, dan jangan lupa bahwa dia lahir pada tahun 2005."

"Saya ikut senang untuknya, saya senang karena dia memberikan penampilan yang luar biasa."

"Dia menghadapi situasi sulit dalam pertandingan yang sangat nyata. Dia mampu mengatasinya."

"Gol itu adalah hadiah atas kerja kerasnya, atas kecerdasannya."

"Pada usia 18 tahun, dia memilih pindah ke kategori lain, untuk merasakan permainan level dewasa, dan dia memiliki dua musim yang hebat di Spezia."

"Dia masih memiliki ruang untuk berkembang. Saya tahu dia sadar akan semua ini."

"Kita perlu terus bekerja, dia siap melakukannya dan tetap rendah hati," ujar mantan bek andalan Nerazzurri dan timnas Rumania.

Pio Esposito merupakan adik dari penyerang lain yang dimiliki Inter, Sebastiano Esposito.

Sang kakak yang tiga tahun lebih tua masuk menggantikan adiknya pada menit ke-83 ketika melawan River.

Anggota tertua dari tiga bersaudara Esposito, Salvatore, juga merupakan jebolan akademi Inter yang kini membela Spezia.

"Dia cerdas, dia telah belajar menggunakan tubuhnya dan bisa menghadapi duel dengan bek," lanjut Chivu soal si bungsu Pio.

"Dia selalu menunjukkan kecerdasan sepak bolanya, dalam setiap situasi di mana dia bisa menunjukkannya."

"Saya pikir itu pengaruh dari keluarga, bahkan saudara-saudaranya juga pemain yang bagus."

"Saya berpikir untuk membiarkannya bermain dengan Sebastiano pada suatu saat, tapi dia sudah tidak sanggup lagi."

"Kesempatan untuk bermain bersama pasti akan datang," tambah Chivu.

Kemenangan atas River Plate membawa Inter lolos ke babak 16 besar Piala Dunia Klub 2025 sebagai pemuncak klasemen Grup E.

Di tahap tersebut Si Hitam-Biru akan menghadapi wakil Brasil, Fluminense.

(Banjarmasinpost.co.id/Bolasport.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved