Berita Banjarbaru

Pembelajaran Dimulai Senin, 41 Guru Sekolah Rakyat di Kalsel Siap Memulai Tahun Ajaran Baru

Sebanyak 41 guru termasuk kepala sekolah telah disiapkan untuk memulai berjalannya tahun ajaran baru di sekolah rakyat (SR)

|
Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/Aya Sugianto
SEKOLAH RAKYAT- Kamar asrama siswa Sekolah Rakyat di Sentra Budi Luhur Banjarbaru, Jumat (11/7/2025), jelang dimulai pembelajaran pada Senin (14/7/2025). 

BANJARMASINPOST.CO.ID- Menjelang dimulainya tahun ajaran baru Sekolah Rakyat (SR) Kalimantan Selatan pada Senin (15/7/2025), persiapan di Sentra Budi Luhur Jalan A Yani Kilometer 29 Banjarbaru terus dimatangkan.

Fasilitas Kementerian Sosial (Kemensos) ini bakal menampung 100 siswa.

Pantauan pada Jumat (11/7), gedung pendidikan, ruang kelas, ruang guru, asrama, ruang makan, laboratorium, perpustakaan, hingga ruang ibadah telah disiapkan.

“Untuk sarana prasarana sudah siap. Alhamdulillah, semua fasilitas utama yang dibutuhkan peserta didik sudah lengkap,” kata Kepala Sentra Budi Luhur Banjarbaru Bambang Tri Hartono.

Bambang menyebutkan asrama telah dilengkapi tempat tidur, meja belajar, lemari, dan kebutuhan dasar lainnya.

Sebanyak 41 guru termasuk kepala sekolah telah disiapkan. Sementara ini, kata Bambang, kepala sekolah sedang menjalani pembekalan.

“Hari Senin mereka sudah hadir dan siap memulai proses pembelajaran,” jelas Bambang.

 Untuk peserta didik berasal dari Kabupaten Banjar, Kabupaten Baritokuala, Kabupaten Tanahlaut, Kota Banjarmasin dan Kota Banjarbaru.

Sebelum memulai pembelajaran, para siswa akan menjalani pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu.

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengatakan lebih dari 9.700 siswa akan mengikuti pendidikan di Sekolah Rakyat.

Pada tahap pertama, sebanyak 63 dari 100 sekolah akan dibuka pada 14 Juli 2025. Sisanya menyusul di akhir bulan.

“Untuk yang 100 titik sebenarnya sudah tuntas. Kepala sekolah dan gurunya sudah selesai diseleksi. Tinggal memasuki proses pembelajaran di 100 titik. Gurunya 1.500an lebih sedikit,” ujar Gus Ipul usai agenda Penandatanganan Perjanjian Pinjam Pakai BMD Milik Pemda dan Universitas, di Kantornya, Jakarta Pusat, Kamis (10/7).

Dia menegaskan siswa Sekolah Rakyat tidak boleh berdasarkan rekomendasi titipan pejabat atau hasil suap.

Penyaringan dilakukan Kemensos berdasarkan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN), diikuti dengan survei langsung ke lapangan.

Anggota Komisi IX DPR Arzeti Bilbina mendukung pelaksanaan Sekolah Rakyat.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved