Usaha Rumahan Asinan Acil 

UMKM Kalsel: Berawal dari Mencoba  Kuliner, Usaha Asinan Acil di Mabuun Tabalong Terus Berkembang

Usaha sampingan di bidang kuliner, dengan membuat asinan dan salad, saat ini sedang dijalankan, Wahidatul Husna (46), dengan nama Asinan

Penulis: Dony Usman | Editor: Edi Nugroho
(banjarmasinpost.co.id/donyusman).
ASINAN-Asinan dan salad buah produk dari Asinan Acil di Tabalong, Selasa (22_7_2025). Usaha sampingan di bidang kuliner, dengan membuat asinan dan salad, saat ini sedang dijalankan, Wahidatul Husna (46), dengan nama Asinan Acil. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, TANJUNG-Usaha sampingan di bidang kuliner, dengan membuat asinan dan salad, saat ini sedang dijalankan, Wahidatul Husna (46), dengan nama Asinan Acil.

Setidaknya ada tiga jenis produk yang disediakan  Asinan Acil, masing-masing asinan buah, salad buah dan juga salad sayur.

Dengan kesibukan utamanya sebagai guru di SMKN 1 Tanjung, pembuatan asinan dan salad ini dilakukan sendiri dan terkadang juga dibantu anaknya. 

Semua proses pembuatan dilakukan di rumahnya di Kompleks Swadarma Lestari Blok F 81, Mabuun, Kecamatan Murung Pudak, Kabupaten Tabalong, Kalsel.

Baca juga: Penambahan Gedung SDN 2 Landasan Ulin Utara Banjarbaru Masih Terhambat Sengketa Lahan

Baca juga: UMKM Kalsel: Segarnya Asinan Acil di Mabuun Tabalong, Usaha Rumahan dengan Bahan Premium

Wahidatul Husna yang kesehariannya merupakan seorang guru di SMKN 1 Tanjung ini, melakoni usaha asinan baru sejak setahun yang lalu.

"Usaha ini baru saya jalani sekitar satu tahunan ini, belajar secara autodidak," ujarnya, Selasa (22/7/2025).

Keinginannya untuk belajar setelah ada mencoba produn asinan dari orang lain dan kemudian malah menyukai rasanya.

Beranjak dari rasa suka itulah, perlahan Wahidatul Husna mulai belajar dan mencoba membikin sendiri di rumah.

Diakuinya ketika di awal-awal membuat memang tidak langsung bisa berhasil  sesuai dengan keinginan.

"Awalnya dari rasanya, karena ingin menyesuaikan dengan taste orang banjar, sehingga sempat beberapa kali dilakukan," ungkapnya.

Kemudian barulah diccba ke kalangan keluarga dan teman terdekat agar benar-benar bisa menemukan rasa yang tepat.

Setelah ada beberapa masukan, akhirnya ia bisa menemukan resep yang pas dan kemudian memutuskan untuk menjadi produk yang dijual.

(banjarmasinpost.co.id/donyusman).

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved