Religi

Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Safar 2025, Ustadz Adi Hidayat Urai Cara Gabung Shaum Senin Kamis

Ustadz Adi Hidayat menerangkan cara Puasa Ayyamul Bidh yang digabung dengan puasa sunnah lainnya di antaranya Puasa Senin Kamis.

Editor: Mariana
pngtree.com
PUASA AYYAMUL BIDH - Ilustrasi sahur Puasa Ayyamul Bidh. Jadwal Puasa Ayyamul Bidh di bulan Safar 1447 Hijriyah, bertepatan bulan Agustus 2025 bisa disimak di artikel ini. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Pendakwah Ustadz Adi Hidayat menerangkan cara Puasa Ayyamul Bidh yang digabung dengan puasa sunnah lainnya di antaranya Puasa Senin Kamis.

Jadwal Puasa Ayyamul Bidh di bulan Safar 1447 Hijriyah, bertepatan bulan Agustus 2025 bisa disimak di artikel ini.

Ketentuan membaurkan niat puasa dalam satu kali pelaksanaan, dituturkan Ustadz Adi Hidayat pendapat ulama ada yang membolehkan ada pula yang menganjurkan untuk dipisah.

Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Safar 1447 Hijriyah

Saat ini berada di bulan Safar 1447 Hijriyah, bulan ke-2 sistem penanggalan Islam.

Baca juga: Viral Kades di Malang Beri Edaran Ngungsi ke Warga Jika Ada Festival Sound Horeg, Sosoknya Terkuak

Baca juga: Persija Jakarta Tambah Amunisi Asing Asal Negeri Samba, Pernah Main di Portugal, Turki, dan Jepang

Diketahui 1 Safar 1447 Hijriyah bertepatan pada Sabtu (26/7/2025) maka jadwal Puasa Ayyamul Bidh di bulan Safar 2025 adalah sebagai berikut:

Puasa Ayyamul Bidh hari pertama: Kamis, 7 Agustus 2025 atau 13 Safar 1447 H

Puasa Ayyamul Bidh hari kedua: Jumat, 8 Agustus 2025 atau 14 Safar 1447 H

Puasa Ayyamul Bidh hari ketiga: Sabtu, 9 Februari 2025 atau 15 Safar 1447 H

Pada jadwal Puasa Ayyamul Bidh di bulan Safar atau Agustus 2025, hari pertama bertepatan dengan Kamis yang mana umat Islam juga dianjurkan menjalankan Puasa Senin Kamis.

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan rutinitas puasa sunnah misalnya Senin Kamis yang biasa dikerjakan umat Islam, akan ikut pahalanya ketika mengerjakan puasa yang tingkatannya lebih tinggi.

Ustadz Adi Hidayat menuturkan ada ulama yang membolehkan menyatukan niat, ada pula yang memisahkan dengan pendapat satu niat untuk satu amalan.

"Tapi ingat, ketika Anda berpindah pada amalan yang lebih tinggi maka amalan rendah akan ikut pahalanya. Misal, amalan rendah ke yang tinggi puasa Senin Kamis yang dilaksanakan Senin dan Kamis, lalu Puasa Ayyamul Bidh, Anda mendapati puasa Syawal berkaitan dengan puasa Seninnya bertepatan pula Ayyamul Bidh, Anda niatkan Syawalnya, maka Senin dan Ayyamul Bidh otomatis dituliskan pahalanya," terang Ustadz Adi Hidayat dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Mentari Senja TV.

Pahala puasa Senin dan Ayyamul Bidh yang didapat itu adalah karena kebiasaan yang dilakukan sebelumnya yang mana rutin mengerjakan puasa sunnah Senin Kamis dan Ayyamul Bidh di pertengahan bulan.

Ustadz Adi Hidayat menuturkan rumusnya yakni pindahkan amalan yang rendah ke yang tinggi. Begitu mengerjakan amalan yang tinggi di saat bersamaan maka amalan yang rendah sudah dituliskan pahalanya.

"Jangankan puasa Syawal, Anda puasa Senin Kamis misal terus Anda pindah ke puasa Daud. Senin puasa, Selasa tidak, Rabu puasa, maka Kamis tidak, yang biasa puasa Senin Kamis meski tak puasa Kamis, pahalanya tetap dituliskan," urai Ustadz Adi Hidayat.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved