Menghilang Saat Menyadap, Lima Hari Sudah Petani Karet di Tanahbumbu Ini Tak Pulang

BANJARMASINPOST.CO.ID, BATULICIN – Seorang petani karet di wilayah Desa Karangrejo, Kecamatan Karang Bintang, Kabupaten Tanahbumbu, Kalimantan Selatan hilang misterius saat bekerja menyadap karet.

Pria bernama Kuswantoro (25), yang akrab disapa Panjul, dilaporkan hilang  usai tiga hari tanpa kabar.

Kepala Desa Karangrejo, Bina Wafili menceritakan terakhir kabar diketahui Kuswantoro menyadap karet pada Rabu (30/7/2025).

Malam itu sekitar jam 12 malam, Panjul, menghubungi temannya untuk minta belikan rokok, namun tidak ditanggapi temannya.

Baca juga: Nelayan Hilang di Perairan Marabatuan Kotabaru Ditemukan Tewas, Terjepit di Sela Batu Besar

Dua hari berselang, tepatnya pada Sabtu (2/8/2025), sang pemilik kebun karet, mencari Kuswantoro untuk menanyakan kenapa tidak ada kabarnya.

“Sesampainya disana, pemilik kebun hanya menemukan sepeda motor, dan beberapa barang  memiliki korban, sementara perlengkapan seperti pahat untuk mengambil getah karet tidak ditemukan,” katanya.

Kemudian, lanjutnya, pemilik kebun melapor ke pemerintah desa setempat bahwa yang bersangkutan setelah dicari tidak ditemukan.

Ia dan tim yang terdiri dari, Basarnas, BPBD dan relawan  lainnya sempat melakukan  pencarian ke area area kebun karet  dan area sekitarnya, namun hasilnya nihil.

Sampai, ada kabar yang berkembang, ada yang melihat Kuswantoro, di waktu siang, dan sore. 

“Ini belum dapat dipastikan apakah hilang karena kecelakaan atau  menghilang gara gara apa,  sehingga untuk sementara ini pencarian dihentikan oleh tim, namun tetap sambil menunggu petunjuk dari pihak keluarga. Apabila menemukan informasi lebih lanjut maka tim akan siap bergerak,” katanya.

Baca juga: Dicari dengan Senter, Dua Bocah di Tanahlaut yang Hilang Bawa Pancing Akhirnya Ditemukan

Ditanya, apakah yang bersangkutan memiliki kelainan kejiwaan atau memiliki penyakit pikun, Wafili  menampik hal tersebut, dia mengklaim bahwa Panjul dalam kondisi sehat dan tidak memiliki kelainan atau penyakit. 

Panjul diketahui berasal dari pulau Jawa dan memiliki hubungan keluarga di Desa Karangrejo, meski tempat tinggal sehari-harinya berada di sekitar Pasar Rejowinangun.

Sementara ini, pihak keluarga masih berupaya mengumpulkan informasi.

(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Fikri Syahrin)