Pesan Terakhir Prada Yahya pada Keluarga di Batola Sebelum Gugur Tertembak di Papua, Ini Kata Ipar

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARABAHAN-Duka mendalam menyelimuti keluarga Prada Yahya seorang prajurit TNI AD di Desa Patih Muhur Baru, Kecamatan Anjir Muara, Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan, Sabtu (9/9/2025) Pukul 15.00 Wita.

Prada Yahya, anggota TNI AD kelahiran Batola, dilaporkan gugur dalam kontak tembak antara TNI dan kelompok teroris OPM di Kampung Mamba, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, Jumat (8/8/2025) sekitar pukul 10.05 Wit.

Prada Yahya dikabarkan gugur dengan luka tembak di bagian dada kanan atas.

“Pihak TNI datang mengabarkan bahwa almarhum gugur, gugurnya itu hari jumat pagi,” kata Jairullah, kakak Yahya.

Baca juga: Sosok Prada Yahya Prajurit TNI Asal Batola Kalsel yang Gugur di Papua, Ini Jabatan Terakhirnya

Prada Yahya merupakan anak keempat dari lima bersaudara, putra Dariansyah dan Safiyah, warga Jalan Handil Jaya Baya RT 01, Desa Patih Muhur Baru, Anjir Muara, Batola. Ayahnya, Dariansyah, diketahui berprofesi sebagai petani.

"Abahnya itu petani biasa aja, kakek kami tentara juga dulu. Nah tetularlah ke cucunya nih," kata Ihar sepupu Yahya.

Jenazah Prada Yahya dikabarkan masih dalam perjalanan menuju Bandara Syamsudin Noor, Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

 Suasana rumah duka tampak ramai dipenuhi keluarga dan tetangga yang bersiap menyambut kedatangan jenazah.

“Infonya sih sekitar jam 8 malam baru sampai di sini, tapi bisa juga telat,” kata Ihar

Di rumah duka yang tampak sederhana terlihat berjejer papan ucapan duka. 

Menurut keterangan keluarga, Prada Yahya bergabung dengan TNI AD pada tahun 2021 dan mulai bertugas di Papua sejak Maret 2025.

“Chat terakhirnya itu di hari Kamis, dia bilang hari Minggu tidak bisa online,” ucap Sela kakak ipar Yahya

Kepergian Prada Yahya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat sekitar.

Baca juga: Kronologi Gugurnya Prada Y Prajurit TNI Asal Batola Kalsel saat Kontak Tembak di Intan Jaya Papua

Ia dikenal sebagai sosok yang ramah dan berdedikasi dalam menjalankan tugas negara.

"Waktu dikabarkan dia tugas di Papua yah kami mau tidak mau yah harus mensupport Pak," kata Jairullah kakak Yahya

Meski bertugas jauh, Prada Yahya selalu menyempatkan untuk menghubungi orang tuanya memberi kabar.

"Dia itu sering menghubungi kami, terakhir chatnya itu hari kamis," ucap Safiyah Ibu Yahya dengan ratap. (Banjarmasinpost.co.id/Saifurrahman)