Berita Tapin

Gelar Doa Tolak Bala, Warga Kampung Rangda Malingkung Tapin Berkeliling Sambil Bersholawat

Tradisi doa tolak bala kembali digelar warga Kampung Rangda Malingkung, Jalan Pelita, Kota Rantau, Kabupaten Tapin, Sabtu (9/8/2025) malam.

Penulis: Mukhtar Wahid | Editor: Edi Nugroho
(Banjarmasinpost.co.id/ Mukhtar Wahid) 
TOLAK BALA-Warga Jalan Pelita Kelurahan Rangda Malingkung, Kecamatan Tapin Utara,  Kabupaten Tapin berkeliling kampung membaca doa tolak bala, Sabtu (9_8_2025) malam. Gelar Doa Tolak Bala, Warga Kampung Rangda Malingkung Tapin Berkeliling Sambil Bersholawat 

BANJARMASINPOST.CO.ID, RANTAU – Tradisi doa tolak bala kembali digelar warga Kampung Rangda Malingkung, Jalan Pelita, Kota Rantau, Kabupaten Tapin, Sabtu (9/8/2025) malam.

Ratusan warga dari berbagai kalangan, mulai anak-anak, remaja, hingga orang tua, ikut memeriahkan kegiatan turun-temurun tersebut. 

Mereka berkeliling kampung sambil membaca Sholawat Burdah, zikir, dan doa-doa.

Tokoh masyarakat setempat, H Ahmad Zarkasi, mengatakan kegiatan ini bertujuan memohon perlindungan Allah SWT agar daerah terhindar dari bencana.

Baca juga: Momentum Hari Veteran, Wagub Kalsel Ajak Masyarakat Ingat Jasa Pahlawan

Baca juga: Warga Tanahbumbu Antusias Bikin Akta Kelahiran Meski Larut Malam

"Kampung ini untuk selamatan, tolak bala, supaya Allah SWT menghindarkan segala bencana yang tidak kita inginkan di Kampung maupun di daerah kita," ujarnya.

Rute pawai dimulai dari Langgar At-Taqwa, kemudian melewati sejumlah jalan utama di Rantau Baru, Jalan SPG, Haruban Rangda Meningkung, hingga kembali ke titik awal. 

Peserta terbagi menjadi rombongan berjalan kaki dan rombongan menggunakan kendaraan.

Berbeda dari tahun sebelumnya, tahun ini pawai diakhiri dengan siraman air oleh armada pemadam kebakaran milik Ikatan Pemuda Djalan Pelita (IPDP). 

Air tersebut sebelumnya telah dibacakan surah Yasin dan doa-doa daru salat hajat seusai salat Magrib.

"Mudah-mudahan dengan siraman air yang sudah didoakan, kita semua terhindar dari mara bencana," kata H Ahmad Zarkasi.

Ia menambahkan, tradisi ini rutin digelar setiap tahun, hanya sempat terhenti pada 2024 karena berbarengan dengan kegiatan haul. 

Selain mempererat tali silaturahmi, kegiatan ini juga diharapkan meningkatkan ketakwaan masyarakat.

"Harapan kami, hubungan antarwarga semakin terjaga dan daerah kita selalu dalam lindungan Allah SWT," pungkasnya. (Banjarmasinpost.co.id/ Mukhtar Wahid) 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved