Lupakan Hincapie, Arsenal Mau Rekrut 'Rolls-Royce' Rp860 M, Arteta Bisa Miliki Romero Sendiri

Jadi hal pertama yang harus dikatakan adalah jika Arsenal merekrut Hincapie minggu ini, ia akan menjadi bisnis yang sangat bagus dan memperkuat lini belakang secara serius.

Akan tetapi, karena usianya akan menginjak 24 tahun pada musim ini, kita dapat melihat seperti apa dia sebagai pemain sekarang, dan meskipun ia akan semakin baik, kecil kemungkinan ia akan meningkat secara drastis dalam beberapa tahun mendatang.

Di sisi lain, Jacquet baru saja berusia 20 tahun, sudah bermain di liga lima besar dan telah menarik perhatian tim-tim papan atas seperti The Gunners dan Real Madrid.

Dengan kata lain, ada perasaan bahwa pemain Prancis itu bisa menjadi salah satu bek hebat berikutnya di dunia sepak bola, seperti halnya William Saliba yang dipertimbangkan pada tahun 2019.

Mungkin kedengarannya hiperbola, tetapi kami bukan satu-satunya yang mengatakan ini.

Ambil contoh, analis yang disegani, Ben Mattinson, yang menjuluki pemain muda ini sebagai "Rolls Royce" dan "bek tengah paling didambakan di dunia sepak bola."

Lebih dari itu, ia mengklaim bahwa ia "memiliki kemampuan untuk menjadi CB '5 Teratas di Dunia'" dan bahwa ia bermain "dengan tingkat ketenangan yang membuat tindakan tampak begitu mudah."

Data juga mendukung banyak prediksi ini.

Menurut FBref, meski masih sangat muda, pemain bintang Rennes ini masuk dalam 1 persen bek tengah teratas di lima liga top Eropa untuk tekel plus intersepsi, hanya intersepsi dan penyelesaian umpan jauh, 6 persen teratas untuk persentase duel udara yang dimenangkan, 7 persen teratas untuk tekel yang dimenangkan dan lebih banyak lagi, semua per 90.

Profil Statistik per 90 Menit (via FBref)

• Persentase Operan Selesai (Panjang): 79,7 % (1 % teratas) – sangat akurat untuk umpan jauh.
• Tekel di Area Penyerangan (Att 3rd): 0,57 (1 % teratas) – menunjukkan agresivitas tinggi saat menekan lawan di area depan.
• Intersepsi: 2,28 (1 % teratas) – membaca permainan dengan sangat baik.
• Tekel + Intersepsi (Tkl+Int): 4,55 (1 % teratas) – kontribusi besar dalam bertahan.
• Dribel Dihadang: 1,30 (5 % teratas) – cukup sering dihentikan saat mencoba menggiring bola.
• Tantangan Dribel: 2,03 (5 % teratas) – sering terlibat duel saat lawan menggiring bola.
• Persentase Menang Duel Udara: 71,4 % (6 % teratas) – dominan di udara.
• xAG (Expected Assisted Goals): 0,07 (7 % teratas) – berkontribusi dalam menciptakan peluang.
• Tekel yang Dimenangkan: 1,46 (7 % teratas) – solid saat bertahan satu lawan satu.
• Total Tekel: 2,28 (8 % teratas).
• npxG + xAG: 0,13 (9 % teratas) – ancaman menyerang lumayan.
• Progressive Carries Berhasil: 0,49 (9 % teratas) – cukup aktif membawa bola ke depan.
• Assist: 0,08 (10 % teratas) – sesekali memberikan umpan matang.
• Membawa Bola ke Area Penalti: 0,08 (10 % teratas) – jarang, tetapi efektif saat dilakukan.

Angka-angka ini menggambarkan seorang bek yang hampir mustahil dilewati namun juga sangat brilian saat menguasai bola di kakinya.

Sebagai perbandingan, Hincapie berada di peringkat 1 % teratas hanya dari satu metrik untuk bek tengah di lima liga top Eropa: gol yang diharapkan non-penalti ditambah assist.

Dengan kata lain, meski pemain internasional Ekuador itu merupakan bek yang luar biasa, data menunjukkan bahwa potensinya tidak setinggi pemain berusia 20 tahun itu.

Pada akhirnya, meski ia belum tentu mendapat banyak waktu bermain musim ini, Arsenal harus berusaha sekuat tenaga untuk merekrut Jacquet sebelum bursa transfer ditutup.

Ia tampak seperti calon bintang masa depan, dan bek tengah berpotensi tinggi terakhir yang direkrut dari Ligue 1 ini telah tampil cukup baik di ajang ini.

Baca juga: Seseru Eberechi Eze, Arsenal Ajukan Tawaran Telat Merekrut Superstar Senilai Rp1,4 Triliun 

Arsenal Hampir Capai Kesepakatan 'Pemecahan Rekor' untuk Merekrut Wonderkid