Warga Desa Sungai Tanipah, Kabupaten Banjar ini berangkat dari rumahnya Sabtu siang menggunakan jukung atau perahunya. "Perjalanannya, kalau mengayuh sendiri sekitar tiga jam. Kalau mau cepat digandeng dengan kelotok, hanya dua jam," ujarnya.
Dia dan banyak rekannya sesama penjual di pasar terapung sengaja menginap di siring itu tiap malam Minggu karena akan melanjutkan lagi berjualan di pasar terapung yang dikelola Pemerintah Kota Banjarmasin itu besok paginya. "Kalau hujan, tinggal buka payung. Walau pun hujan dan angin deras kami tetap tidur di sini kalau malam Minggu. Sudah terbiasa," katanya.
Mereka ini memang sengaja berjualan mulai Sabtu sore karena ingin memanfaatkan suasana ramai siring di malam Minggu. "Mumpung banyak orang. Kan biasanya di sini kalau malam Minggu banyak sekali yang suka makan jagung bakar lesehan di pinggir sungai," tandasnya.
Lokasi ini cukup dikenal di Banjarmasin sebagai tempat nongkrong murah dan asyik di malam hari. Aksesnya mudah dituju dengan kendaraan pribadi atau umum, kecuali angkutan kota. Jika ingin kemari menggunakan kendaraan umum seperti becak atau ojek, tinggal bilang saja mau ke Siring Menara Pandang yang ada pasar terapungnya, biasanya akan langsung diantarkan kemari. Tarifnya, tentu saja sesuai kesepakatan dengan pengemudinya.