Detak Lapas Narkotika Karangintan

Tak Cuma Jalani Hukuman, Napi Lapas Narkotika Karangintan Banjar Juga Lakukan Hal Ini

Penulis: BL Roynalendra N
Editor: Elpianur Achmad
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Syahroni, warga binaan (narapidana) Lapas Narkotika Karangintan, mengecek tempe bikinannya

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Tak banyak orang yang tahu, apa sih yang dilakukan para narapidana (napi) selama menjalani masa hukuman di penjara. Sebagian orang mungkin membayangkan keseharian mereka hanya meringkuk di balik jeruji besi.

Padahal, cukup banyak aktivitas yang mereka jalani. Mulai dari olahraga pagi hingga belajar membikin keterampilan tangan, termasuk bertani.

Bahkan napi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Karangintan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel), juga aktif menjalankan kegiatan ekonomi produktif.

Setidaknya pada 2018 lalu, napi setempat mulai memproduksi susu kedelai. Lalu mulai awal tahun 2019 mereka memproduksi tempe.

"Alhamdulillah meski baru awal, tapi sudah lancar dan serapan pasarnya juga bagus," ucap Kasubsi Bagian Kerja, Lapas Narkotika Banjar Muhammad Riyani, beberapa hari lalu.

Baca: Ikuti Navigasi Google Maps, Warga Surabaya dan Mobilnya Masuk Jurang saat Menuju Kota Malang

Baca: Besok, Final Gala Siswa Indonesia, Wabup Tapin Berharap Dipantau Pelatih dan Pencari Bakat PSSI

Saat ini produksi tempe napi Karangintan masih terbatas karena link pasarnya juga masih terbatas. Sehari hanya memproduksi 20 buah tempe berkemasan plastik seukran normal seperti yang banyak dijual di pasaran.

"Kami turut memasok ke lapas lain di Kabupaten Banjar, masih sebatas membantu mencukupi sebagian kecil dari kebutuhan mereka. Maklum masih tahap awal, dapat order juga sudah beruntung," sebut Riyani.

Selanjurnya pihaknya akan berupaya memperluas serapan pasar sehingga produksi tempe juga bisa diperbanyak. Sementara ini pasarnya masih terbatas di lingkungan antarlapas di Banjar dan terserap di internal Lapas Narkotika Karangintan.

Pihaknya senang karena respons konsumen lumayan tinggi. Tekstur dan cita rasa tempe yang dihasilkan cukup diminati. Karena itu kelak juga direncanakan akan didistribusikan ke pasar umum.

TEMPE - Syahroni sibuk mendinginkan dan menaburkan ragi ke biji kedelai. Tiap hari napi Lapas Nakotika Karangintan ini memproduksi tempe. (banjarmasin post group/ idda royani)

Jika animo konsumen kian menguat, dimungkinkan akan memproduksi dalam bentuk olahan jadi seperti keripik tempe. Saat ini pun warga binaan setempat juga sedang melakukan persiapan untuk memproduksi keripik singkong.

Baca: Cari Helikopter MI-17 Milik TNI AD yang Hilang Kontak di Papua, Tim SAR Darat akan Sisir Dua Gunung

Baca: Sandiaga Uno Pastikan Jokowi dan Prabowo Akan Bertemu Tapi Tidak Langsung Membicarakan ini

Jumlah warga binaan yang dilibatkan dalam usaha ekonomi produktif tersebut sekitar tujuh orang. Sebelumnya mereka telah menjalani pelatihan pembuatan tempe serta keripik.

Secara bertahap para warga binaan itu akan mengajari warga binaan lainnya. Jadi, bakal makin banyak warga binaan yang menguasai keterampilan pembuatan tempe dan makanan olahan lainnya.

Bagaimana dengan produksi susu kedelai? "Masih jalan juga, cuma produksinya tak banyak karena sementara saat ini kami mencoba memfokuskan pada usaha pembuatan tempe ini," jelas Riyani.

(banjarmasinpost.co.id/roy)

Berita Terkini