BANJARMASINPOST.CO.ID - Bakat adalah kemampuan yang dimiliki oleh setiap orang yang sifatnya melekat pada diri orang tersebut, biasanya dibawa sejak lahir atau sejak dini.
Dijelaskan Shanty Komalasari MPsi Psikolog, bakat dapat dilihat ketika anak mampu melakukan sesuatu dengan hasil maksimal meski terkadang upaya yang dilakukan belum optimal.
Setiap orang memiliki bakat masing-masing, misalnya ada orang atau anak mempelajari menari atau bermain musik, bisa dengan mudah memahami dan melakukannya dengan baik dibandingkan dengan anak yang belajar dalam waktu sangat lama baru bisa melakukan dengan baik karena konsistensi belajar dalam waktu yang relatif panjang.
Cara mengetahui bakat, ungkapnya, memperkenalkan anak dengan berbagai macam hal, misalnya, menari, bermain musik, baca puisi, berhitung, menggambar, berpantomim dan lainnya.
Agar dapat mengetahui mana anak yang dapat melakukannya dengan baik dan bila diulang ia akan memperoleh hasil sama baiknya.
Baca: Gadis Ini Tenggelam dalam Lautan Imajinasi Fantasi, Cerella Koleksi Buku Horror, Thriller & Misteri
Baca: 50 Ucapan Selamat Kata Mutiara HUT RI ke-74 atau Hari Kemerdekaan RI 2019 Bahasa Inggris dan Artinya
Baca: Laga Persija Jakarta Vs Kalteng Putra Liga 1 2019, Pelatnas Atletik Pindah ke SUGBK
Bakat prinsipnya adalah sifat bawaan yang sudah diperoleh sejak lahir atau sejak dini. Bila anak yang tadinya menyukai dan mampu melakukannya dengan baik terhadap sesuatu hal, tiba-tiba berubah atau beralih ke hal lainnya, itu disebut dengan minat. Jadi yang berubah itu adalah minatnya bukan bakatnya.
Contoh anak ketika diajarkan berhitung matematis, dia mudah sekali memahami dan bisa melakukannya dengan benar secara terus menerus, meski diberikan soal yang beragam.
Berbeda dengan anak-anak pada umumnya yang harus diajarkan terus-menerus baru dia paham dan bisa melakukan dengan baik. Nah anak ini menunjukkan bahwa ia memiliki bakat kemampuan hitung.
Namun ketika usianya semakin bertambah, ia menunjukkan kemampuannya yang sangat baik ketika dia belajar menari, bisa jadi di anak ini selain memiliki bakat kemampuan dalam berhitung Ia juga memiliki bakat menari. Ketika orangtua sudah mengetahui bakat anak, hendaknya terus diasah agar semakin optimal.
Beda halnya dengan anak-anak yang dapat dengan mudah memahami dan melakukan hitung dengan sangat baik, beberapa waktu kemudian dia tidak mau lagi berhitung tapi lebih suka mempelajari tentang sejarah.
Ketika belajar tentang sejarah, dia perlu beberapa kali untuk mempelajarinya terlebih dahulu baru dia memahami dan menguasainya. Tidak seperti kemampuan hitung yang baru dipelajari beberapa saat dia sudah bisa dengan mudah memahami dan melakukannya dengan baik.
Artinya anak tersebut memiliki minat terhadap sejarah, bukan memiliki bakat pada materi sejarah.
Contoh lainnya misalnya, anak ikut les piano dan dia sangat mudah menangkap dan bisa bermain piano dengan enjoy, senang, gembira dan melakukannya dengan baik. Tapi kemudian dia tidak mau lagi bermain piano, dia lebih suka menari seperti kakaknya.
Saat mengikuti les menari, kemampuan anak ini memahami dan mengikuti gerakan menari lebih lama dibandingkan waktu dia belajar les piano. Artinya dia perlu banyak berlatih sampai bisa menari dengan baik.
Anak memiliki bakat bermain musik bisa jadi bakatnya piano, bisa jadi pula bakatnya selain piano, tapi yang jelas ditunjukkan oleh anak adalah bakat dalam bermain musik piano sedangkan menari adalah minatnya.