Berita Kabupaten Banjar

Kreativitas Para Napi Narkoba dalam Lapas, Paralon Menjelma Jadi Lampu Hias

Penulis: Nia Kurniawan
Editor: Eka Dinayanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

aktivitas napi narkotika

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Ifan (44) tampak antusias ikut bantu-bantu sejumlah pekerjaan di Ruang kegiatan kerja Lapas narkotika kelas IIA karang intan.

Warga Kotabaru ini baru tujuh bulan jadi napi di lapas yang terletak di Desa Padang Panjang, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.

Di meja kerja tampak sejumlah kerajinan, ada lampu hias hingga rumah miniatur Banjar dan kerajinan miniatur kapal.

"Saya senang bantu-bantu, mengasah keterampilan membuat aneka ragam kerajinan," ucap napi yang mendapat vonis enam tahun satu bulan ini kepada reporter banjarmasinpost.co.id, senin (28/10/2019).

Baca: Isu Tak Sedap Atta Halilintar dengan Pedangdut LA Menyeruak Saat Kasus Bebby Fey Belum Reda

Baca: Rahasia Rans Entertainment Raffi Ahmad & Nagita Slavina Bisa Hasilkan Rp Miliaran Dibongkar Denny

Baca: Ngaku Anak Bawang, Mulan Jameela Ditempatkan di Komisi VII, Eks Duet Maia Estianty Curigai Ini

Lampu hias dibuat dari pipa paralon bekas.

Memanfaatkan ketersediaan bahan jadi hiasan cantik.

"Kalau tidak ada kegiatan seperti ini bisa mudah suntuk dan bosan di lapas. Sehari terasa lama, dengan adanya kegiatan ini selain mengisi waktu juga menambah keterampilan," kata Heri, napi asal Kotabaru yang sudah dua tahun di Lapas Karangintan.

Pengelola pembinaan kemandirian Lapas narkotika kelas IIA karang intan, Erwin, mengatakan aktivitas lainnya juga ada keterampilan mebel, selain kerajinan tangan juga ada jasa laundry.

"Tiap hari kegiatan, tujuan pertama tentu biar ada kegiatan. Daripada termenung di dalam, kedua sebagai syarat melanjutkan pembinaan selanjutnya, remisi kebebasan bersyarat, syaratnya harus ada pembinaan, pembinaan keterampilan bekal melanjutkan hidup, modal keahlian," kata Erwin.

Plt Kalapas Karangintan H. Samsul Arifin Bc.IP., S.Sos. M.AP mengatakan pelatihan-pelatihan untuk memantapkan diri agar berubah dan jadi ada bekal.

Aktivitas di bengkel kegiatan kerja juga ada pembuatan lemari, sarana untuk memberikan modal bagi para WBP yang nantinya akan bebas agar bisa bergabung di masyarakat dengan kegiatan positif.

"juga sebagai salah satu sarana pengisian waktu agar mereka tidak hanya berada di kamar hunian berdiam diri," kata Kalapas.

Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kalimantan Selatan menyambut baik dan hal ini dalam rangka kegiatan program pelatihan kemandirian kepada WBP.

(banjarmasinpost.co.id/kur)

Berita Terkini