Baca tanpa iklan
Setelah tiba di rumah sakit dan menunggu dokter spesialis matanya datang, Baim Wong sempat ketakutan.
Ia menduga-duga jangan-jangan kataraknya kambuh lagi.
"Pas saya ada temen saya datang ke kantor, kejet-kejet gitu. Kadang takut juga sih. Karena habis operasi, kadang enggak minum obatnya karena puasa juga kan ya," papar Baim Wong sambil memicingkan matanya menahan sakit.
Sendiri merasa kesakitan, Baim Wong lantas terpikir ide untuk membantu para penderita katarak lain yang tak bisa operasi karena tak punya biaya.
"Apa banyak orang-orang di luar sana yang punya penyakit katarak, tapi gak bisa disembuhin karena masalah biaya?" ujar Baim Wong pada tim Youtube Baim Paula.
Kembali Baim Wong memaparkan kesakitannya, selama sebulan karena katarak sebelum akhirnya dioperasi.
"Gak enak lho katarak itu. Kita gak bisa neglihat, burem banget. Ini aja saya kayak dikasih anugerah barulah. Karena sebulan itu gak enak banget.
Sebulan itu gak bisa ngelihat, gak bisa ngebaca. Kayak ada lempengan gitu," ujar Baim Wong dengan mata yang masih memicing sakit.
"Banyak kali ya, soalnya biayanya lumayan mahal," imbuh suami Paula Verhoeven lagi.
Menurut pengakuan suami Paula Verhoeven, ia menghabsikan uang Rp 33 juta hanya untuk operasi katarak satu mata.
"Kemarin aja saya habis Rp 33 juta. Ada bebrapa yang saya ambil, lensa opticalnya dipilih yang paling bagus. Terus biusnya ada pilihan bius lokal atau bius total," tutur Baim Wong.
"Tapi semurah-murahnya itu pasti puluhan juta, lah" imbuhnya.
Melihat biaya operasi katarak yang terolong mahal, Baim Wong pun merasa kasihan dengan orang-orang yang tidak mampu tapi menderita katarak.
Suami Puala Verhoeven lantas berjanji akan memikirkan cara untuk membantu operasi para penderita katarak.
"Kasihan kalau orang-orang gak mampu. Saya pikirin ya. Barangkali saya bisa bantu," ujar Baim Wong.