Penyanyi Agnez Mo berbagi kisah di balik layar pembuatan patung lilin dirinya lewat wawancara bersama perwakilan Madame Tussauds Singapore.
Agnez Mo mengaku harus menahan posenya sekitar selama 5 sampai 6 jam.
Karena itu, Agnez Mo pun mencari pose yang paling nyaman untuk dirinya sekaligus memperlihatkan ciri khasnya.
Agnez hanya berpose sedikit memiringkan kepalanya dan agak mendongak ke atas.
Dengan begitu, ia bisa memperlihatkan tulang rahangnya, tetapi tetap memperlihatkan wajahnya secara menyeluruh.
Sedangkan, tubuhnya duduk dalam posisi normal agar tidak sakit punggung saat pulang ke rumah.
"Mencoba menahan pose yang sama selama lebih dari 1 jam, aku pikir itu sudah lama."
"Tetapi itu ternyata tidak terlalu lama. Karena aku pikir itu akan memakan waktu seharian," kata Agnez.
Terkait kostum yang akan dikenakan patung lilin dirinya, Agnez menggandeng desainer ternama Prabal Gurung.
Desainer keturunan Nepal itu dipilih Agnez lantaran memiliki kesamaan nilai yang dianut.
Menurut dia, karya sang desainer mewakili keberagaman, sejalan dengan Bhinneka Tunggal Ika yang selalu dipromosikan Agnez.
"Bukan hanya karena ia desainer yang mengagumkan, tetapi apa yang dia representasikan dalam desainnya sungguh sejalan dengan apa yang representasikan."
"Aku selalu mempromosikan cinta, pengampunan, dan bagaimana bersatu dalam keberagaman."
"Yang mana sebenarnya itu adalah slogan dari negaraku, Indonesia," jelas Agnez.
Ia sempat membicarakan hal itu dengan Prabal saat mengunjungi acara peluncuran buku sang desainer.