Hacker Korut juga disalahkan atas serangan siber global ransomware WannaCry 2017, yang menyerang sekitar 300.000 komputer di 150 negara.
Ransomware itu mengenkripsi file pengguna dan menuntut tebusan ratusan dollar dari pemiliknya agar bisa mendapatkan datanya lagi.
Pyongyang membantah tuduhan itu, dengan berkata "tidak melakukan apa-apa dalam serangan siber."
Hingga berita ini diunggah BIN Korsel belum berkomentar tentang laporan peretasan data vaksin Pfizer oleh peretas Korea Utara.