Baca tanpa iklan
Tak puas, Raffi mencoba menebak jumlah endorse yang diterima Merry.
"Puluhan juta?," tanya Raffi.
Merry melirik ke atas seolah berpikir sebelum memberikan jawaban.
"Ya segitu," angguk Merry.
Langsung saja, Raffi heboh mengomentari pendapatan asistennya.
Bahkan, Raffi berniat memungut pajak dari tiang pemasukan Merry.
Pasalnya, ia yang telah membuat nama Sensen dan Merry melambung hingga memiliki banyak pengikut.
"Tuh kan banyak juga lo. Hey harusnya ada potongan juga dong ke gua," seru Raffi.
Tak terima Merry langsung semprot keras-keras bosnya.
"Enggak usah maruk kamu Raffi Ahmad, maruk banget sih soal duit," bentak Merry.
Raffi justru makin terpingkal dan menggoda Merry yang mudah naik darah.
"Lu harusnya kasih potongan gua," tawa Raffi.
Merry lantas mengungkit janji Raffi yang akan membelikannya rumah baru.
"Lu janji-janji palsu melulu," seru Merry.
"Iya, ayo, lu kan sudah balik, kita cari rumahnya, sudah dapat belum rumahnya?," kata Raffi dengan nada tinggi.