Untuk mengetahui jasa dan karya seorang arsitek, Anda bisa mendapatkannya dari majalah desain, website, atau informasi dari teman.
Mencari arsitek bukan sekadar mencari yang profesional atau terkenal, tapi perlu juga diperhatikan kebutuhan Anda, karena masing-masing dari mereka memiliki kekhasan dalam karyanya.
Sesuaikan karyanya dengan kepribadian Anda, sehingga proses kerjasama ini bisa berjalan lancar.
Setelah Anda dapatkan arsitek yang tepat, cobalah sampaikan daftar kebutuhan ruangan, ketersediaan dana, serta rencana jangka panjang rumah Anda.
Survei lokasi
Sebelum mendesain rumah, arsitek perlu melakukan survei lokasi.
Hal ini berguna untuk memberikan gambaran deskriptif untuk rancangannya nanti. Survei tidak cukup hanya sekali, sehingga proses ini bisa berjalan lebih lama.
Pertimbangkan soal lokasi ini, sebab nantinya arsitek akan melakukan peninjauan rutin selama proses renovasi. Setidaknya, proses ini memakan waktu 2 - 3 minggu.
Proposal konsep desain
Setelah survei dilakukan serta berkonsultasi dengan Anda, arsitek biasanya akan mengajukan konsep desain berikut harga desainnya. Biasanya, ia akan mengajukan gambar konsep pembagian ruang dan fasad saja.
Proposal desain ini masih sangat mungkin mengalami revisi atau diperdalam kembali. Di sini, Anda dapat meminta penawaran bentuk ruang atau aplikasi bahan yang mewakili kebutuhan dan selera.
Dalam proses ini, proposal dan konsep desain biasanya diajukan 1 - 2 minggu setelah tahap dua.
Kontrak kerja
Ketika Anda dan arsitek menyepakati soal konsep desain serta harga desain, langkah selanjutnya ialah membuat kontrak kerja. Kontrak berisi kesepakatan soal pembayaran dan daftar gambar yang menjadi kewajiban arsitek.
Di dalam kontrak itu disebutkan hak Anda selama pelaksaanan pembangunan sampai serah terima. Namun, demi menghindari kesalahan, bacalah kontrak lebih teliti.