2.) Berikan privasi kepada setiap anak
Anak-anak khususnya remaja, sangat membutuhkan privasi.
Ketika menggabungkan anak-anak dengan keluarga baru, sering kali mereka merasa kehilangan ruang dan privasinya. Sebaiknya anak-anak harus memiliki kamar sendiri, untuk menjadikan kamar tersebut area privasi mereka.
Namun bila kondisi tidak memungkinkan untuk memiliki kamar sendiri, pastikan setiap anak tetap dapat memiliki privasi untuk dirinya sendiri, misalnya tetap bisa memiliki mainan atau barang yang menjadi miliknya sendiri.
3.) Pilih aktivitas netral
Setiap anak pasti memiliki minat yang berbeda, sudah tentu aktivitas yang disukai pun akan beda juga.
Pilih aktivitas netral yang bisa dilakukan bersama, misalnya si anak A gemar olahraga sepakbola sedangkan anak B gemar berenang. Mama bisa memilihkan kegiatan bermain di playground, untuk dilakukan sebagai aktivitas bersama di akhir pekan.
Siapa tahu mereka akan menemukan keseruan baru yang menambah kekompakan mereka, yang penting sama-sama saling menghormati dan menghargai putusan bersama yang telah diambil.
4.) Luangkan waktu bersama
Jika Mama ingin keluarga kecilnya saling terikat satu sama lain, pastikan meluangkan waktu juga di sela-sela kegiatan mereka.
Misalnya, Mama mungkin bisa mencoba hadir untuk menjemput anak di sekolah masing-masing untuk sekadar mengajak makan siang bersama di luar.
Menyisihkan waktu untuk kegiatan yang menyenangkan bersama anak-anak, membantu memperkuat memori indah yang akan mereka rekam.
Mama juga bisa menawarkan sebuah hadiah dan waktu yang menyenangkan dengan jumlah yang sama, sehingga tidak ada yang merasa ditinggalkan.
5.) Jangan memaksakan sesuatu
Mencoba memaksa anak-anak bergaul dengan saudara tiri, bisa menjadi bumerang untuk Mama. Menghabiskan waktu bersama memang sangat penting, tapi kita juga tidak dapat memaksakan kehendak karena setiap anak memiliki kesibukan sendiri.