BANJARMASINPOST.CO.ID - Bulan Rajab merupakan bulan ketujuh dalam sistem penanggalan Islam. Ustadz Adi Hidayat menjabarkan keutamaannya serta amalan yang baik dikerjakan umat muslim.
Sebagaimana diketahui, kini telah memasuki bulan Rajab 1443 Hijriyah.
Dalam menyambut bulan Rajab, terdapat sejumlah amalan-amalan yang dianjurkan untuk dikerjakan umat muslim.
Puasa adalah salah satu amalan yang kerap dikerjakan umat muslim, tak hanya puasa wajib di bulan Ramadhan namun juga puasa sunnah bulan-bulan lainnya.
Baca juga: Hukum Ayyamul Bidh Digabung Puasa Sunnah Lain, Berikut Jawaban Ustadz Adi Hidayat
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan, keutamaan bulan Rajab adalah termasuk dalam empat bulan haram atau bulan mulia.
"Di dalam empat bulan mulia tersebut dianjurkan untuk memperbanyak amalan-amalan termasuk puasa, jadi tidak hanya di bulan Rajab saja," ucap Ustadz Adi Hidayat dikutip dari kanal youtube Audio Dakwah.
Hal itu sebagaimana tersurat di dalam Surah At-Taubah Ayat 36
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ ۚ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً ۚ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ
Artinya: Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.
"Silakan bagi yang ingin meningkatkan puasa, yang sudah terbiasa Senin Kamis, bisa puasa Ayyamul Bidh kemudian ditingkatkan dengan puasa Daudnya, boleh, silakan," jelas Ustadz Adi Hidayat.
Allah memerintahkan bila telah masuk di bulan-bulan mulia, umat Islam dilarang berbuat dzholim.
Selain berpuasa sunnah, umat Islam juga dianjurkan mengerjakan amal shaleh lainnya, di antaranya memperbanyak dzikir, shalawat, dan bersedekah.
"Allah SWT mengkhususkan empat bulan tersebut sebagai bulan haram (bulan yang dimuliakan). Jika berbuat dosa di bulan tersebut, dosanya akan lebih besar dibandingkan bulan lainnya. Sebaliknya bila melakukan amal saleh, maka akan diperoleh pahala yang berlipat-lipat," tukasnya.
Ustadz Adi Hidayat pun menyayangkan adanya penyebarluasan hadist hoax meskipun isinya adalah mengajak untuk kebaikan.
Hal ini yang sering terjadi menjelang bulan Rajab. Hadist-hadist mengenai amalan-amalan terutama amalan puasa beserta pahala yang didapat kerap disebarluaskan.
Ditegaskannya, seseorang yang mengajak untuk berbuat kebaikan dengan mengutarakan kalimat-kalimat yang berasal dari hadist namun sebenarnya tidak ada dalam hadist atau hadist palsu maka orang itu mendapatkan dosa atas perbuatannya.
"Itu tidak boleh, dosa hukumnya meskipun Anda mengajak kepada kebaikan tetapi dengan cara yang salah. Di bulan Rajab seringkali muncul kalimat-kalimat yang dikira hadist padahal bukan hadist. Siapa yang puasa 1 hari di bulan Rajab pahalanya sekian, 2 hari pahalanya sekian, 7 hari dibukakan pintu surga, 8 hari ditutup pintu neraka, ini bukan hadist palsu, tapi palsu banget," ujar Ustadz Adi Hidayat.
Hal-hal demikian tidak ditemukan dalam hadist manapun, kalimat-kalimat yang berisi anjuran namun tidak perlu menggunakan hadist yang salah.
Hadist yang benar adalah anjuran puasa di bulan-bulan haram, tak hanya bulan Rajab.
Simak video selengkapnya: Klik
Niat Puasa Sunnah
Jenis-jenis puasa yang dianjurkan di bulan Rajab sama dengan bulan-bulan lainnya yaitu Puasa Senin Kamis, Puasa Ayyamul Bidh, dan Puasa Daud.
1. Puasa Senin Kamis
Niat Puasa Hari Senin:
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu sauma yaumal itsnaini sunnatan lillahi taa'ala
Artinya:
Saya niat puasa pada hari Senin, sunat karena Allah Ta’aalaa.
Niat Puasa Hari Kamis:
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu sauma yaumal khomiisi sunnatan lillahi ta'ala
Artinya:
Saya niat puasa pada hari Kamis, sunat karena Allah Ta’aalaa.
2. Puasa Ayyamul Bidh
Adapun niat melaksanakan Puasa Ayyamul Bidh adalah sebagai berikut:
َوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى
Lafal latin:
NAWAITU SAUMA AYYAMI BIDH SUNNATAN LILLAHI TA’ALA
Artinya:
“Saya niat puasa pada hari-hari putih , sunnah karena Allah ta’ala.”
3. Puasa Daud
Berikut bacaan Niat Puasa Daud:
نَوَيْتُ صَوْمَ دَاوُدَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
NAWAITU SHAUMA DAAWUDA SUNNATAL LILLAHI TA’ALA
Artinya : "Saya niat puasa Daud, sunah karena Allah Ta'ala"
(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)