Berita HST

Peringatan Isra Mikraj, Warga RT 06 Kelurahan Barabai Timur Hadirkan Guru Bahran Jamil

Penulis: Hanani
Editor: Alpri Widianjono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KH Bahran Jamil saat tausiah di Langgar Al Inayah RT 06 Kelurahan Barabai Timur, Kota Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Provinsi Kalimantan Selatan, Minggu (20/2/2022).

BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI - Peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad dirangkai sekaligus dengan haul Guru Sekumpul KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani yang ke-17.

Kegiatan besar tersebut diadakan warga Kelurahan Barabai Timur RT 06, Kecamatan Barabai, Kota Barabai, Kabupaten Hulu sungai Tengah (HST), Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).

Ulama yang dihadirkan di Langgar Al Inayah daerah setempat, yaitu KH Bahran Jamil, guru Bahran asal Desa Jamil Kecamatan Labuan Amas Utara, Kabupaten HST, Minggu (20/2/2022).

Kegiatan dimulai sekitar pukul pukul 21.00 Wita dan berakhir pukul pukul 23.00 Wita.

Dihadiri, Ketua RT serta warga lingkungan RT 6 baik kaum pria maupun kaum perempuan yang disediakan tempat khusus di halaman langgar dan bisa menyimak tausiah melalui layar monitor.

Baca juga: Kisah Penjual Bunga di Kawasan Makam Guru Sekumpul Kota Martapura Kalsel

Baca juga: Dua Titik Longsor Bikin Jalan di Desa Pagat HST Menyempit, Pengendara Diimbau Waspada

Ketua panitia pelaksana, Ustaz H Muhammad Yunus, dalam sambutannya, mengatakan, kegiatan tersebut terselengara atas kerja sama pengurus langgar dan warga.

"Melalui peringatan ini, kita terus jaga syiar Islam, khususnya bagi kalangan generasi muda. Selain itu, dengan menghadirkan Tuan Guru Bahran Jamil, diharapkan kita bisa memetik hikmah dari apa yang disampaikan beliau terkait Isra Miraj," kata Ustadz Yunus. 

Sementara Guru Bahran Jamil dalam tauiahnya, antara lain menyampaikan, hikmah dari Isra dan Miraj Nabi Muhammad SAW adalah perintah salat lima waktu dan keimanan kepada Allah SWT.

Disebutkan, salat adalah ibadah paling utama yang dihisab akhirat kelak. "Jika kita salat dan salatnya diterima, maka seluruh amal ibada diterma Allah. Jika tak diterima, amal ibadah pun tertolak," katanya. 

Bagaimana agar salatnya diterima, menurut  pendakwah berusia 63 tahun ini, hendaknya mempelajari fikihnya. Mulai tata cara beristinja, berwudu, hingga gerakan dan bacaan salat serta tumaninahnya

Baca juga: BPJS Syarat untuk Berhaji atau Umrah, Calon Jemaah dari Kabupaten HST Ini Sebut Tak Jadi Masalah

Baca juga: Lampau Purnama Siapkan Makanan Gratis Bagi Peziarah Guru Sekumpul Kota Martapura

"Laksanakan salat dengan tenang dan tak terburu-buru, baik dari bacaan maupun gerakannya, agar mencapai khusyuk," katanya.

Kegiatan ditutup dengan membacakan doa haul bagi Guru Sakumpul.

(Banjarmasinpost.co.id/Hanani)

Berita Terkini