"Kalau anak lebih tertarik dengan lingkungan sekitar, dan ibunya sedang memilih baju, gimana?"
Pertanyaan itu dilontarkan dr Markus M Danusantoso, Early Learning Centre (ELC) Child Development Specialist saat peluncuran mainan liburan di ELC Grand Indonesia, Jakarta, Rabu (22/11/2017).
Markus mengatakan, sebagian anak memang bisa senang dengan mainannya, saat sang ibu berbelanja. Namun, tak sedikit juga yang merasa sebaliknya.
Baca juga: Intip Aksi Betrand Peto Jadi Tuan Muda di Bali, Efek Liburan Bareng Sarwendah
Ada anak-anak merasa tidak tenang karena ibunya tidak memerhatikan, dan jauh.
Apalagi anak-anak di usia enam bulan yang kerap takut saat berdekatan dengan orang asing.
"Kalau tempat sendirian oke (diberikan mainan), tetapi kalau tempat mal mungkin enggak oke," kata Markus.
Maka, bila memang ingin memberikan mainan, pastikan posisi orangtua tidak berjauhan dengan anak.
Sering-seringlah melihat si kecil agar dia merasa aman.
Selain itu, cobalah untuk berinteraksi, sehingga si kecil menganggap tetap diperhatikan.
"Misalnya bilang, 'mama beli baju di samping sebentar ya'," kata Markus.
Selain itu, bila mainannya juga memiliki fitur interaksi seperti kaca atau bunyi-bunyian, maka orangtua wajib mengenalkan dan turut serta berinteraksi.
Pengenalan dan interaksi ini diharapkan agar anak terbiasa dan paham karena bimbingan orangtua.
Baca juga: Kepala Baby AH Jadi Pemicu Aurel Akan Lahiran Secara Caesar, Atta Halilintar Dapat Fakta dari Dokter
Baca juga: Rambut Rontok Bikin Kepala Botak, dr Zaidul Akbar Berikan Resep Alami dari Bahan yang Ada di Dapur
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post
(Banjarmasinpost.co.id/Kristin Juli Saputri)