Ramadhan 2022

Doa Buka Puasa di Ramadhan 2022, Simak Penjelasan Ustadz Adi Hidayat Tentang Adab Berbuka

Penulis: Mariana
Editor: M.Risman Noor
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, mengatakan, Masjid Istiqlal akan kembali menggelar buka puasa bersama dan tarawih pada Ramadhan nanti.

BANJARMASINPOST.CO.ID - Waktu berbuka puasa selalu dinantikan umat muslim memasuki Ramadhan 2022.

Simak Bacaan Doa Buka Puasa Ramadhan di sini. Juga penjelasan Ustadz Adi Hidayat soal adab buka puasa.

Pada saat berbuka puasa, disunnahkan menyegerakannya sesuai hadist Nabi Muhammad SAW.

Selain itu hendaknya berbuka dengan buah kurma sebagaimana dilaksanakan Rasulullah SAW.

Baca juga: Jadwal Buka Puasa Ramadhan 2022, Wilayah Banjarmasin, Jakarta, Jawa Barat dan Padang

Baca juga: Tiga Waktu Shalat Dhuha, Ustadz Adi Hidayat Beberkan Sunnah Dilakukan Rasulullah SAW

Keutamaan Menyegerakan Berbuka Puasa

1. Dicintai Allah Orang yang menyegerakan berbuka puasa dicintai Allah SWT.

Hal ini sesuai hadits Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah Ra.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "يَقُولُ اللَّهُ، عَزَّ وَجَلَّ: إِنَّ أَحَبَّ عِبَادِي إِلِيَّ أعجلُهم فِطْرًا".

Dari Abu Hurairah, dari Nabi Saw. yang bersabda: Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya orang yang paling Aku cintai di antara hamba-hamba-Ku ialah orang yang paling segera berbuka."

2. Berada dalam Kebaikan Keutamaan kedua menyegerakan berbuka puasa yakni orang tersebut berada dalam kebaikan.

Dalam hadits diriwayatkan dari Sahl ibnu Sa'd As-Sa'idi r.a., disebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:

"لَا يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ"

Artinya: Orang-orang masih tetap dalam keadaan baik selagi mereka menyegerakan berbuka. (Riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim).

3. Sunnah Nabi SAW Keutamaan berikut menyegerakan berbuka puasa yakni mengikuti sunnah Rasulullah SAW meski hanya dengan minum air.

Dari Anas RA. Berkata bahwa Rasulullah SAW berbuka dengan ruthab (kurma muda) sebelum shalat. Bila tidak ada maka dengan kurma. Bila tidak ada maka dengan minum air. (HR Abu Daud, Hakim dan Tirmizy)

Kesimpulan dari hadist di atas, melambatkan puasa termasuk boleh dilakukan namun sebaiknya dihindari jika tanpa sebab. Karena melambatkan buka puasa membuat pelakunya menjadi rugi yakni tidak dicintai Allah SWT, berada dalam keburukan, dan tidak mengikuti sunnah Nabi SAW.

Penampakan Syifa dan Nanda buka puasa perdana bersama Umi Kalsum dan Ayah Ozak di rumah Ayu Ting Ting. (instagram @mom_ayting92_)

Doa Buka Puasa

Sebelum menyantap makanan berbuka, biasanya dianjurkan membaca doa terlebih dahulu.

Doa yang seperti apa sesuai ajaran Nabi Muhammad SAW?

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan, doa berbuka puasa lebih tepat dibaca saat waktu adzan berkumandang atau waktu berbuka tiba.

"Kita ambil salah satu yang jarang diperdebatkan hadist riwayat At-Tirmidzi nomor hadist 2357 riwayat sahabat Ibnu Omar," terang Ustadz Adi Hidayat dikutp Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Adi Hidayat Official.

Baca juga: Keutamaan Shalat Israq Setara Pahala Haji dan Umrah, Berikut Penjelasan Ustadz Abdul Somad

Hadist tersebut adalah sebagai berikut:

ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ

'Dzahaba-zh Zama’u, Wabtalati-l ‘Uruuqu wa Tsabata-l Ajru, Insyaa Allah'

Artinya: "Telah hilang dahaga, urat-urat telah basah, dan telah diraih pahala, insya Allah (jika Allah menghendaki)."

Dari hadist tersebut terdapat dua pendapat tentang cara makan dan berdoa bagi umat muslim.

Ustadz Adi Hidayat menguraikan, pendapat pertama mengacu pada arti dari hadist tersebut telah hilang dahaga, maka dapat diartikan minum terlebih dahulu kemudian membaca doa.

"Pada hal ini ada yang mengamalkan baca bismillah dulu, minum, baru membaca doa tersebut, kemudian dilanjutkan dengan mencicipi kurma dan makan makanan lainnya," ujarnya.

Pendapat kedua doa itu dibaca ketika berbuka sebelum minum dan makan, sebagaimana hal ini sebagai jaminan ketenangan yang diberikan Allah SWT.

Meski ada dua pendapat, Ustadz Adi Hidayat mengatakan tak ada yang perlu dipertentangkan. Dibaca sebelum dan sesudah bukan suatu masalah, asalkan membaca doa.

Doa tersebut dikatakan Ustadz Adi Hidayat adalah doa pengantar, sebab bagi umat Islam yang berpuasa hendaknya memperbanyak doa.

"Berdasarkan hadis shahih, ada tiga golongan yang sulit ditolak doanya, di antaranya pemimpin yang adil, dan orang yang berpuasa, saat berbuka adalah saat mustajab untuk berdoa," ujarnya.

Ada dua pahala yang didapat orang berpuasa yakni mengabulkan doa yang dimohonkan dan diberikan pahala puasa saat tiba di akhirat.

Saat berbuka, senantiasa memanjatkan permohonan keberkahan, kesehatan, dan keselamatan bagi diri sendiri dan keluarga.

"Kalau dibahasa-arabkan kurang lebih Allaahummalakasumtu wabika amantu wa'aa rizkika aftortu birohmatika yaa arhamarra himiin begitu maknanya," tukas Ustadz Adi Hidayat.

(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)

Berita Terkini