Kadang-kadang kejiwaan pasien pun perlu dites saat berencana melakukan bedah plastik estetika, jangan sampai pasien mengalami body dismorphic disorder atau gangguan penafsiran tubuh.
Body dismorphic disorder adalah kondisi psikologis ketika seseorang merasa dirinya sangat buruk, padahal aslinya tidak. Satu jerawat saja yang muncul di wajahnya, dia merasa bagaikan seseorang yang paling buruk rupa.
Tentu orang dengan gangguan tersebut sebaiknya tidak melakukan bedah plastik estetik karena akan menimbulkan tindakan yang berlebihan.
Meskipun kenikmatan yang didapatkan seseorang dari operasi plastik tidak sama dengan kenikmatan dari zat tertentu seperti merokok, tapi perilaku ini memang berpotensi menimbulkan adiksi (kecanduan).
Kebanyakan orang yang telah dikatakan kecanduan operasi plastik melakukannya karena ingin memenuhi kebutuhan fisiologisnya. Biasanya orang-orang ini merasa harus tampil cantik di sepanjang waktunya.
Cara terbaik untuk mencegah kecanduan operasi plastik adalah menghentikannya sebelum benar-benar terjadi.
Operasi plastik bukanlah suatu hal yang buruk, tapi jika dilakukan terus menerus dan mengubah banyak hal bisa menjadi sesuatu yang buruk. Seseorang harus tahu kapan dirinya membutuhkan operasi plastik dan kapan tidak.
Baca juga: Postingan Perdana Nia Ramadhani Usai Bebas Bareng Ardi Bakrie Bikin Gisel dan Ayu Dewi Teriak
Baca juga: Ungkap Fakta Baru Soal Ferry Irawan dan Venna Melinda, Elma Theana Beber Kondisi Hubungannya Kini
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post
Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dengan judul 'Ini OP Tersakit' Akhirnya Millen Cyrus Jujur Rombak Jidat, Atta dan Aurel Syok Tahu Biayanya: Wow