BANJARMASINPOST.CO.ID - Berwudhu adalah syarat sahnya shalat. Ustadz Adi Hidayat menjelaskan hal-hal yang dihindari ketika berwudhu di toilet.
Pendakwah yang karib disapa UAH mengungkapkan adab saat buang air.
Wudhu adalah kegiatan mensucikan diri atau anggota tubuh menggunakan air. Air yang digunakan yakni air yang suci dan mensucikan.
Di mesjid atau mushalla terdapat tempat wudhu khusus yang selalu terpisah dengan kamar mandi dan WC atau toilet.
Berbeda dengan tempat tinggal atau rumah, sebagian memiliki tempat wudhu sendiri sebagiannya lagi digabung dengan kamar mandi dan WC yang menyatu.
Baca juga: Jemaah Haji Asal Tapin Kalsel Meninggal Dunia di Rumah Sakit Makkah
Baca juga: Batas Waktu Shalat Dhuha Dijabarkan Ustadz Abdul Somad, Simak Tata Cara Mengerjakan
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan idealnya tempat wudhu terpisah dengan toilet, sebab dalam melakukan wudhu umat muslim membaca atau menyertakan kalimat-kalimat thoyibbah yang mengiringi proses wudhu.
"Membaca doa baik sebelum maupun setelah wudhu dilangsungkan, bukankah kita saat berwudhu mengucap Bismillahirrahmanirrahim sebagai mula mengerjakan segala kebaikan, selain itu sebagai ungkapan atas niat yang kita tuju kita arahkan untuk mendapatkan ridho Allah SWT," jelas Ustadz Adi Hidayat dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Adi Hidayat Official.
Setelah selesai dilanjutkan membaca doa syahadat, kalimat-kalimat permohonan atau doa yang baik serta menyebut asma Allah tersebut dituturkan Ustadz Adi Hidayat umumnya dihindari diucapkan saat berada di dalam toilet.
Ini karena toilet mempunyai sifat tertentu, sifatnya hanya untuk menyalurkan atau membuat hadats kecil dan besar dengan cara tertentu yang boleh jadi melahirkan najis.
"Kalimat-kalimat thoyyibah sangat tidak disukai diucapkan ketika kita masuk toilet, sebelum masuk toilet ada doa tertentu yang diucapkan, sedangkan saat keluar toilet dianjurkan beristighfar, kenapa memohon ampun saat keluar toilet? Karena saat berada di dalam kita menahan diri untuk mengucapkan doa atau kalimat-kalimat yang baik yang mengandung asma Allah," papar pendakwah yang akrab disapa UAH.
Hal itu merupakan adab dalam memasuki WC atau toilet, sebab ini akan lebih bagus tempat wudhu terpisah sendiri dengan toilet.
Kendati demikian, dalam kondisi darurat atau mendesak, berwudhu di dalam toilet diperbolehkan.
Misalnya sedang berada di mall atau sedang ibadah umrah yang mana tempat wudhu sangat sesak kemudian ada toilet yang difasilitasi keran di dalamnya maka memungkinkan wudhu dilakukan.
"Kondisi-kondisi yang tidak biasa itu dibolehkan, bahkan yang asalnya terlarang pun diperkenankan, sedangkan wudhu di toilet tidak terlarang hanya tidak disukai, makruh sifatnya bukan haram," urainya.
Selain wudhu, umumnya mandi wajib atau mandi besar juga dilakukan di kamar mandi atau kamar mandi yang menyatu dengan toilet.