Berita Banjar

Sukses Kembangkan Pertanian Hidroponik, Panen Selada di Lapas Karangintan Diborong Distributor

Penulis: Nurholis Huda
Editor: Hari Widodo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana panen Selada di Lapas. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA –  Panen budidaya selada keriting dengan sistem hidroponik yang dikembangkan di area Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lapas Kelas IIA Karangintan diborong distributor.

Budidaya selada keriting ini, merupakan hasil program kemandirian warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lapas Narkotika Karang Intan.

“Kemarin kita melaksanakan panen selada keriting yang dibudidaya warga binaan, pada area SAE Lapas, program pembinaan kemandirian. Pembeli selada dari Casual Farmer, distributor selada yang memang mereka biasa mengantar ke minimarket dan outlet jualan kebab,” jelas Kepala Lapas (Kalapas) Wahyu Susetyo, Sabtu (04/02).

Lebih lanjut Kalapas menambahkan, selada yang diborong pembeli sebanyak 12 kilo, dengan harga Rp 25 ribu untuk setiap kilonya. 

Baca juga: Berdayakan Warga Binaan, Selada Keriting Hidroponik Lapas Tanjung Tabalong Berhasil Panen Perdana

Baca juga: Hasil Panen Selada Warga Binaan Lapas Kotabaru Tembus Pasar Lokal

Hasil penjualan menjadi komponen pemenuhan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), dan sebagian premi menjadi hak warga binaan dalam bentuk tabungan yang akan diberikan saat mereka bebas nanti.

WBP mampu dan sukses budidaya tanaman selada keriting dengan metode hydroponik, berkat keahlian yang didapat dari pelatihan kemandirian bersertifikat yang dilangsungkan Lapas Narkotika Karang Intan, bekerjasama dengan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Banjar beberapa waktu lalu.

“Ini panen yang kesekian kalinya, sebelumnya selada warga binaan juga selalu habis dibeli distributor Casual Farmer. Kita patut berbangga karena program kemandirian yang kita langsungkan membuahkan hasil, dan diharapkan keahlian yang didapat berguna saat warga binaan bebas nanti,” pungkas Kalapas.

Lapas Narkotika Karang Intan memfasilitasi warga binaan dengan berbagai aktifitas positif, khususnya pada area SAE yang dimiliki Lapas. SAE merupakan wadah bagi warga binaan untuk melakukan pembelajaran dan pengembangan diri, menjadi lebih produktif untuk lebih mandiri. (Banjarmasin post/ Nurholis Huda)

Berita Terkini