BANJARMASINPOST.CO.ID - Pendakwah Ustadz Adi Hidayat menjelaskan konsep pernikahan dalam Islam.
Dituturkan Ustadz Adi Hidayat, Islam mengatur segala sesuatu dalam kehidupan terlebih soal pernikahan.
Yang terpenting, Ustadz Adi Hidayat mengingatkan pentingnya meniatkan menikah karena Allah SWT.
Pernikahan adalah ikatan lahir dan bathin antara laki-laki dan perempuan yang disatukan melalui akad ijab qabul.
Ustadz Adi Hidayat menyampaikan bagi umat muslim yang sudah memiliki niat untuk menikah sementara jodohnya masih belum ada maka hendaknya ikhtiar.
"Harta, mahar, dan niat sudah ada, yang dilakukan adalah ikhtiar, mulai berdoa kepada Allah SWT untuk bisa meniatkan nikah itu sebagai ibadah dalam rangka menaati Allah," terang Ustadz Adi Hidayat dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Adi Hidayat Official.
Baca juga: Ustadz Adi Hidayat Jabarkan Tips Ikhtiar Raih Rezeki Berkah, Hal Ini Sebaiknya Dilakukan Mukmin
Baca juga: Buya Yahya Urai Solusi Makmum Tak Sempat Baca Al-Fatihah Sebab Melamun, Lakukan Ini Sebelum Rukuk
Jika sudah berdoa dan diniatkan, Allah akan mengatur ikhtiar kita untuk mendapatkan yang sesuai dengan niat.
Hanya berniat menikah karena cinta bukan karena Allah, maka pernikahan terjadi dengan cara-cara lain yang tidak berlandaskan syariat.
"Kalau niatnya bukan menjadikan patokan agama sebagai prioritas, pernikahan akan terjadi dengan cara apa saja, tidak sedikit sekarang terjadi meninggalkan agamanya untuk mewujudkan cinta palsunya, karena tidak abadi sampai akhirat, kejadian itu nampak," ucap Ustadz Adi Hidayat.
Maka yang harus diniatkan, berdoa memohon kepada Allah, bahwa dalam menikah itu dalam rangka mematuhi Allah dan Rasul-Nya, Allah akan membimbing nantinya.
Dalam bimbingan itu berikhtiar, apabila menaati Allah dan Rasul-Nya maka cari di tempat-tempat yang mendekatkan diri kepada Allah.
"Mulai mendatangi majelis ilmu, akan didorong suasana yang akan dipertemukan oleh Allah SWT, kalau sedang mencari tak usah malu, bisa tanyakan dengan teman misalnya, di pesantren-pesantren ahli Alquran masuk silaturahmi dan tanya dengan kiainya," terang Ustadz Adi Hidayat.
Sampaikan maksud dan tujuan bahwasanya sudah matang dalam usia dan berniat menikah, lalu berikhtiar mencari dari salah satu santriwati yang ada di pesantren itu.
Jika Allah sudah berkehendak, sang Maha Pencipta akan mengirimkan jodoh lewat jalan-jalan yang terbaik, bahkan istri yang sholehah.
Ustadz Adi Hidayat menambahkan jika ingin berumah tangga benar dan nyaman, tidak hanya berniat untuk bersatu, namun juga diniatkan untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Selain itu dalam menjalani hidup berumah tangga, pasangan hendaknya senantiasa melengkapi satu sama lain.
"Melengkapi itu saling menyempurnakan, dalam berumah tangga tidak harus selalu merasakan hal yang sama, kadang-kadang ada kekurangan di pihak suami dilengkapi pihak istri begitu sebaliknya," jelas Ustadz Adi Hidayat.
Baca juga: Kiat Istri Membahagiakan Hati Suami, Ustadz Khalid Basalamah Bagikan Tips Berikut
Baca juga: Ustadz Khalid Basalamah Jabarkan Keutamaan Bulan Haram, Imbau Amalkan Ini Memasuki Zulkaidah 2023
Ada yang harus berangkat, ada yang harus menunggu, ada yang harus dikerjakan, ada yang berdoa, tidak harus semua disamaratakan.
Hendaknya menempatkan sesuai fungsi yang telah Allah atur, sesuai dengan peran suami dan istri.
"Kalau setiap hak terjaga dari peran yang dilakukan, maka akan hadir sakinah, suami pergi bekerja istri mendoakan, tapi kalau tidak ada kepercayaan diintip terus setiap saat, hal ini akan menyusahkan," jelasnya.
Begitu halnya dengan istri yang berada di rumah, harus dipercaya diberikan sesuatu kemudian percaya hal itu bisa dirawat.
Sehingga rumah tangga bisa berjalan jika suami dan istri saling melengkapi.
Kekurangan dari suami dan istri akan selalu ada, yang terpenting mengetahui tanggung jawab masing-masing.
Allah menciptakan manusia berpasangan-pasangan, dalam berpasangan itu ada ketenangan yang disebut sakinah.
"Kemudian dengan berpasangan itu ada rahmat atau kasih sayang, ada perhatian, biasanya mau makan tidak ingat siapa-siapa, sekarang mau makan ingat yang di rumah," papar Ustadz Adi Hidayat.
Kemudian lahirlah mawaddah, yang merupakan cinta dari segi materi dan fisik, misalnya memberi hadiah di hari lahir.
Manusia diciptakan berpasangan sebagaimana firman Allah dalam Surah Al-Hujurat ayat 13.
Surat Al-Hujurat Ayat 13
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَٰكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَىٰ وَجَعَلْنَٰكُمْ شُعُوبًا وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓا۟ ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ ٱللَّهِ أَتْقَىٰكُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Yā ayyuhan-nāsu innā khalaqnākum min żakariw wa unṡā wa ja'alnākum syu'ụbaw wa qabā`ila lita'ārafụ, inna akramakum 'indallāhi atqākum, innallāha 'alīmun khabīr
Artinya: Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
Simak Videonya
(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post