Berita Tanahlaut

Tak Juga Berhasil Tangkap Buaya yang Meresahkan, BKSDA Geser Kandang Jebak Apung Dekati Muara Laut

Saat ini BKSDA Kalsel memindah lokasi jebak apung, hal ini untuk menangkap buaya yangmeresahkan warga di perairan sungai Tanjung-batakan

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Irfani Rahman
BPOST GROUP/ROY
KANDANG jebak apung buaya dipasang di Sungai Tanjung-Batakan sejak 7 April lalu. Sejak beberapa hari lalu digeser mendekati muara laut. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Upaya penangkapan buaya di perairan sungai Tanjung-Batakan, Kecamatan Panyipatan, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), masih berlangsung hingga saat ini.

Pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalsel dibantu warga setempat terus berupaya menangkap satwa buas tersebut menggunakan alat jebak apung.

Informasi dihimpun Rabu (17/4/2024), posisi alat/kandang jebak apung sejak beberapa hari lalu digeser ke titik lain. Ini bagian dari upaya untuk menangkap predator ganas itu.

Plt Kepala BKSDA Kalsel Suwandi menuturkan penggeseran kandang jebak apung diharapkan menuai hasil yakni masuknya buaya ke dalam alat jebak apung tersebut.

Sebagai informasi kandang jebak apung itu dipasang BKSDA Kalsel sejak 7 April lalu. Warga setempat (Tanjungdewa/Batakan) turut membantu pemasangan alat berupa rangka besi berbentuk kubus sepanjang sekitar empat meter itu.

Saat awal pemasangan, umpan yang digunakan yaitu seekor kambing dewasa mati. Kebetulan saat itu ada kambing warga Tanjungdewa yang mati, lalu disumbangkan untuk umpan buaya.

"Sekarang umpannya sudah kami ganti dengan umpan baru yaitu ayam mati. Umpan kambing kemarin sudah dikubur," papar Plt Kasi Konservasi Wilayah I Pelaihari Franscisca Sekar Jayanti Manapa.

Baca juga: BREAKING NEWS - 9 Ekor Buaya Muncul, Pengunjung Pantai Batakan Baru Tanahlaut Dilarang Berenang

Baca juga: NasDem-Demokrat Perluas Koalisi Menuju Pilkada Tala, Lakukan Pertemuan dengan Elite PKS

Umpan tersebut diletakkan di dalam alat jebak apung di bagian ujung depan, diikat di rangka besi. Bagian belakangnya merupakan pintu masuknya.

Franscisca mengatakan lokasi penggeseran kandang jebak apung yakni ke arah depan atau mendekati muara laut.

"Supaya tidak menganggu keluar masuknya kapal nelayan yang ingin melaut," sebutnya.

Apakah ada terdeteksi lagi kemunculan buaya? Franscisca mengatakan tidak ada. Sejauh ini tidak ada laporan baru dari warga mengenai hal itu, pihaknya pun juga tidak mendapati hal tersebut.

(banjarmasinpost.co.id/roy) 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved