Berikutnya, yang kedua adalah kurangnya kebutuhan gizi bagi anak-anak Papua.
Mengingat, wilayah ini cukup jauh dari jangkauan sehingga mempengaruhi pada kecukupan kebutuhan gizi mereka.
“Kebutuhan gizinya (anak-anak) agak kurang, “ tutur dokter.
Belum lagi warga yang tidak paham dengan pertolongan pertama pada kecelakaan.
Contohnya, kebanyakan dari mereka masih terbiasa membungkus luka menggunakan plastik.
Padahal tindakan itu cukup berbahaya karena tidak higienis.
“Contohnya ibunya tadi kena luka bakar melepuh gara-gara kena panci panas itu biasanya masyarakat datang itu pakai plastik dia, “ papar dokter lagi.
“Kita pelan-pelan ajari, biasanya mereka cuma nutup pakai plastik, “ tandasnya.
Perlahan, para prajurit TNI utamanya dokter yang berjaga terus mencoba mensosialisasikan tentang cara menjaga kesehatan yang benar pada mereka.
Baca juga: Agnez Mo Terancam 5 Tahun Penjara, Dilaporkan Ari Bias ke Polisi Imbas Nyanyikan Lagu Bilang Saja
Baca juga: Waktu Syahrini Melahirkan Akhirnya Terungkap, Rekan Sosialita Incess Kuak Kondisi Istri Rieno Barack
(Banjarmasinpost.co.id)