Diketahui, korban adalah AAR (13), seorang pelajar kelas VIII SMP Muhammadiyah, yang beralamat di Desa Bi'ih, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar.
AAR dilaporkan meninggal dunia karena tidak tertolong lagi di rumah sakit.
Penjelasan kepolisian mengungkapkan kronologi bahwa pada hari tersebut, korban bersama teman-temannya, ANR, S, dan HS, sedang duduk di gazebo dekat Kolam Belanda Tahura Sultan Adam.
AAR mengajak teman-temannya untuk berenang di kolam tersebut. Meskipun teman-temannya awalnya menolak karena mereka tidak bisa berenang, AAR tetap memaksa dengan berjanji akan menjaga mereka.
Akhirnya, AAR bersama S dan HS turun ke kolam melalui tangga kolam anak-anak dan berniat menyeberang ke tangga kolam dewasa. Namun, sebelum mencapai tangga kolam dewasa, AAR tenggelam. S dan HS yang mencoba menolong juga hampir tenggelam, namun berhasil menyelamatkan diri ke pinggir kolam.
Rekan korban, ANR, bergegas mencari bantuan. Tidak menemukan orang di sekitar, ANR naik ke warung terdekat untuk meminjam pelampung. Pemilik warung memanggil Salimin, petugas kebersihan Tahura Sultan Adam, untuk segera menolong korban.
Saat AAR diangkat dari kolam, ia masih bergerak dan memuntahkan air. Korban dan dua temannya kemudian dibaringkan di toilet dekat Kolam Belanda sambil menunggu armada untuk mengantar mereka ke Puskesmas Karang Intan II. Namun, nyawa AAR tidak dapat diselamatkan ketika dalam perjalanan ke rumah sakit.
(Banjarmasin Post/ Nurholis Huda)