Religi

Bacaan Zikir, Niat Puasa dan Amalan Rebo Wekasan atau Arba Mustamir Beredar, Ini Kata para Ustadz

Editor: Murhan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rebo Wekasan. Bacaan Zikir, Niat Puasa dan Amalan Rebo Wekasan aka Arba Mustamir Beredar, Ini Kata para Ustadz.

BANJARMASINPOST.CO.ID - Sejumlah amalan beredar menjelang Rebo Wekasan atau juga disebut Arba Mustamir yang jatuh pada 4 September 2023. Ada zikir, niat puasa, tata cara Sholat Rebo Wekasan.

Dalam penanggalan hijriyah, Selasa malam sudah memasuki hari Rabu atau Arba di bulan Safar. 

Sejumlah amalan bermunculan di medsos untuk dilakukan mulai membaca Surah Yasin dan tasbih Nabi Yunus.

Istilah Arba Mustamir adalah merujuk pada hari Rabu terakhir di bulan Safar, diyakini sebagian kalangan masyarakat sebagai hari yang sakral.

Pada sebagian masyarakat Banjar, tradisi memperingati Arba Mustamir masih dilakukan hingga sekarang.

Konon ini adalah hari datangnya 320.000 sumber penyakit dan marabahaya 20.000 bencana.

Baca juga: Adakah Amalan Doa dan Sholat Tolak Bala Arba Mustamir? Kata UAH Hingga Buya Yahya Soal Rebo Wekasan

Menjadi semacam kebiasaan sebagian bagi masyarakat Banjar untuk melakukan hal-hal tertentu untuk menghindari kesialan pada hari itu, misalnya:

Mengutip dari channel Youtube Majelis Taklim Nurul Amin Samarinda, Selasa (13/10/2020), KH Muhammad Zhofaruddin atau yang biasa disapa Guru Udin, Pimpinan Majelis Ta’lim Nurul Amin Samarinda menyarankan membaca Surah Yasin saat Arba Mustamir.

“Rabu ini memasuki Arba Mustamir. Mudah-mudahan Allah Swt menyelamatkan kita dari bala, menyelamatkan kita, keluarga kita, kampung kita, negara kita. Dan Mudahan kita semua selamat di dunia sampai akhirat,” ucap Guru Udin.

“Jadi oleh karena Arba Mustamir, kita disuruh bagus membaca Surah Yasin sampai kalimat Salamun qawlan min Rabbin Rahim diulang sampai 300 kali. Disambung ayat berikutnya Wamtaazu al-yawma ayyuha al-mujrimuun sampai akhir,” ucap Guru Udin.

سَلٰمٌۗ قَوْلًا مِّنْ رَّبٍّ رَّحِيْمٍ

salām, qaulam mir rabbir raḥīm (ayat 57)

“Mudahan-mudahan dengan berkat Surat Yasin kita selamat di dunia sampai ke akhirat,” katanya.

“Jadi yang menyelamatkan bukannya surah Yasin, tapi Allah Ta’ala. Tapi, sebabnya surah Yasin, karena surah itu wasilah,” kata Guru Udin.

Sementara itu, mengutip tulisan Wardatun Nadhiroh di portal Syahadah, Selasa (13/20/2020), disebutkan amalan di Hari Arba Mustamir adalah membaca tasbih atau Doa Nabi Yunus.

“La Ilaha Illa Anta Subhanaka Inni Kuntu min al-Zhalimin” dibaca sebanyak 2.375 kali.

Kata Buya Yahya

Sementara, penceramah Buya Yahya menjelaskan amalan-amalan yang ada di bulan Safar termasuk amalan Rebo Wekasan.

Disampaikan Buya Yahya, umat Islam sebaiknya mengerjakan amalan yang bersumber dari Alquran dan hadits.

Buya Yahya pun menerangkan adanya amalan yang berkembang di kalangan masyarakat di daerah tertentu misalnya Rebo Wesana, yang tidak dinisbatkan kepada Nabi Muhammad SAW atau bukan anjuran Rasulullah SAW.

Sebagaimana diketahui, saat ini masih berada di bulan Safar 1445 Hijriyah, bulan kedua dalam sistem kalender Islam.

Buya Yahya menjelaskan ada sejumlah amalan yang bisa dilaksanakan di bulan Safar sebagaimana di bulan-bulan lainnya, misalnya membaca Alquran.

"Kalau ada amalan lainnya misal baca Yassin, baca doa, sedekah di bulan Safar agar ditolak dari bencana, itu amalan yang sah atau boleh-boleh saja dilakukan, tak hanya dibaca saat rebo wekasan, tapi setiap saat boleh dilakukan," jelas Buya Yahya dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Al-Bahjah TV.

Selain itu, saat membaca surah Yassin boleh mengulang-ulang beberapa ayat, misalnya "Salaamun qoulam mirrobbirrohim" sebanyak tiga kali.

Amalan lainnya yakni shalat malam, sebanyak-banyaknya jumlah rakaat yang dilakukan adalah sah.

Namun afdholnya melakukan shalat malam dua rakaat sekali salam, namun bagi yang melakukan empat dan enam rakaat tetap sah.

"Apakah ada shalat tolak bala, yang benar adalah shalat hajat untuk menolak bala, berapapun rakaatnya setelah shalat membaca doa dijauhkan dari marabahaya, atau saat sedekah diniatkan untuk menolak bala, sah," ucap Buya Yahya.

Karena itu, tidak perlu menghujat amalan-amalan itu. Yang terpenting adalah tidak melakukan kebohongan misalnya mimpi bertemu Nabi SAW.

Selagi tidak bertentangan dalam Islam dan tidak dinisbatkan kepada Nabi Muhammad SAW maka boleh-boleh saja.

Terkait amalan rebo wekasan, Buya Yahya menegaskan amalan yang seringkali tersebar di bulan Safar itu bukan bersumber dari hadist Nabi SAW.

"Tidak boleh mengatakan itu dari Nabi sama artinya dengan dusta, kalau memang ada seorang yang shaleh, alim, tidak tampak pada dirinya kemaksiatan kemudian mengucapkan amalan itu, mungkin bisa benar, tapi itu berupa ilham," ujar Buya Yahya.

Ia menambahkan Allah memberikan ilham kepada seseorang yang kemudian diketahui dan diamalkan oleh orang tersebut.

Buya Yahya. (Youtube Buya Yahya)

Meski demikian, ilham yang dimaksud tidak wajib dipercayai. Kendati ilham wali sekalipun tak wajib dipercayai.

"Namun bagi orang yang ingin mempercayai boleh, misalnya anjuran banyak membaca doa karena diyakini bakal ada musibah yang datang di suatu tempat," papar Buya Yahya.

Terkait hal demikian hendaknya berhusnudzon atau berprasangka baik yang mana hal itu adalah ilham dari para ulama di waktu tertentu bakal banyak musibah. Soal ini boleh dipercayai ataupun tidak.

Mengingkari hal demikian adalah tidak berbahaya bagi kaum muslim, yang berbahaya itu su'ul adzab kepada orang shaleh atau alim ulama.

Ustadz Abdul Somad Soal Doa Tolak Bala

Ustad Abdul Somad (UAS) pernah membahas tentang tradisi umat Islam Indonesia pada Rabu Wekasan atau yang juga dikenal dengan Arba Mustakmir ini.

Arba Mustakmir adalah tradisi yang biasa dilakukan di Kalimantan Selatan.

Dilansir dari YouTube Nasehat Islam pada 2 Juni 2018, UAS membahas apakah dibolehkan atau tidak dalam Islam dan bagaimana hukumnya?

"Ziarah kubur di hari Rabu terakhir bulan Safar, boleh tidak? Ziarah kuburnya boleh, bagus saja itu."

Lalu bagaimana dengan doa tolak bala?

"Lalu berdoa memohon kepada Allah agar kita dihindarkan dari segala musibah, ini juga boleh," jelas Ustad Abdul Somad.

Namun ketika ditanyakan terkait keyakinan Allah menurunkan ribuan musibah di hari Rabu terakhir Safar atau Arba Musta'mir, menurut UAS, itu tak ada haditsnya.

Ustadz Abdul Somad. (Youtube Syiar Islam Garut)

"Itu menurut para ulama tasawuf, mereka dapat itu dari ilham bukan dari hadits Nabi Muhammad."

Dia menambahkan jika kalau ingin berdoa meminta dihindarkan dari musibah, itu boleh saja dan tidak dilarang.

Kata Syafiq Basalamah

Ustadz Syafiq Basalamah angkat suara mengenai Rebo Wekasan.

Menurutnya, amalan Rebo Wekasan muncul karena keyakinan yang tidak benar.

Rebo Wekasan merupakan sebutan untuk hari Rabu akhir bulan Safar, yang konon katanya turun 320 bala atau musibah.

Banyak yang meyakini ketika Rebo Wekasan tidak boleh membuat acara atau bepergian kemana-mana.

Karena diyakini tidak akan berjalan lancar atau turun mala petaka, maka dibuatlah amalan Rebo Wekasan.

Diketahui, amalam Rebo Wekasan antara lain melaksanakan shalat khusus, membuat makanan, dan lain-lain.

Dikutip dari kanal YouTube Taman Surga, begini kata Ustadz Syafiq Basalamah.

Ustadz Syafiq Basalamah menjelaskan ternyata ada kitab yang menyebutkan bahwa bulan Safar adalah sial.

"Lalu mereka membuat ibadah tertentu, shalat 4 rakaat membaca Al-Kautsar 17 kali, kemudian membaca Al- Iklhas dan seterusnya, juga membaca doa khusus" terangnya.

Ustaz Syafiq Riza Basalamah (Net)

Kemudian Ustadz Syafiq Basalamah menjelaskan bahwa ketika amalan tersebut dilakukan, maka tidak akan kena bala.

"Bayangkan, ibadah ini muncul karena keyakinan yang tidak benar" tegas Ustadz Syafiq Basalamah.

"Ini kita berbicara tentang hal gaib (tidak terlihat) dan tidak diketahui" lanjut ulama ternama tersebut.

Menurutnya, musibah yang diturunkan hanya Allah SWT. yang tahu, sedangkan manusia tidak bisa.

"Safar sama dengan yang lainnya, Allah SWT. tidak menentukan satu bulan itu bala" tegasnya.

(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)

 

 

Berita Terkini