BANJARMASINPOST.CO.ID, AMUNTAI - Pasar Kerajinan yang ada di Jalan Basuki Rahmat Kelurahan Murung Sari Kecamatan Amuntai Tengah Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) menjadi satu di antara potensi besar selain sebagai perputaran ekonomi. Ternyata, saat ini juga dijadikan sebagai tujuan wisata.
Terbukti pengunjung yang bukan hanya dari warga Kabupaten HSU, melainkan dari luar HSU. Seperti yang diakui Rasta, warga Banjarbaru yang khusus meluangkan waktu dari Kota Idaman untuk bisa berkunjung ke pasar kerajinan Amuntai.
Dia mengetahui adanya pasar kerajinan dari media sosial dan ada teman yang memang warga Amuntai.
Rasta yang sering mengunjungi potensi daerah sekaligus membuat video untuk konten di laman pribadinya.
Dia mengatakan, pasar kerajinan sangat unik dan hasil kerajinannya juga memukau, dengan bahan dasar eceng gondok, purun dan rotan bisa disulap menjadi hasil kerajinan dengan nilai jual tinggi dan hasilnya sangat indah.
“Bagi para pecinta barang etnik sangat cocok untuk hunting benda benda unik seperti vas bunga atau miniatur dari eceng gondok, mengajak pasangan wanita juga sangat cocok karena surganya belanja untuk perempuan, berbagai ukuran dan model tersedia,” ujarnya.
Dia berharap, potensi ini bisa lebih dikembangkan, seperti lokasi parkir yang lebih tertata dan juga ada ditambah dengan khas kedaerahan lainnya seperti penjual jajanan tradisional namun letaknya yang diatur.
Pasar Kerajinan Amuntai juga menjadi pusat perputaran ekonomi yang cukup besar. Saniah, seorang pedagang purun mengatakan, dalam satu kali pasar dirinya bisa menjual hingga lima kodi tikar purun atau 100 lembar.
Tikar ini dibelinya langsung dari perajin di Kecamatan Haur Gading. Bahkan, bisa menjual lebih banyak lagi saat memang tengah banyak pembeli. Biasanya pembeli tikar akan dijual lagi ke daerah lain.
“Ada yang menjual lagi ke Kabupaten HST, ada juga yang juga dibawa ke Kalimantan Timur,” ujarnya.
Saat ini untuk pembeli yang perorangan yang memang digunakan untuk sendiri tidak begitu banyak, yang membeli satuan hanya beberapa orang. Kebanyakan yang dijual kembali, jika pengunjungnya lebih banyak, akan lebih banyak juga yang membeli.
Terpisah, Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata HSU Saifullah mengatakan, Pasar Kerajinan Amuntai memang merupakan potensi yang baik dan dikembangkan untuk dijadikan pariwisata.
Dari Disporapar juga berencana untuk meningkatkan potensi pariwisata di Kabupaten HSU. Saat ini memang masih belum ada pariwisata alam yang di Kabupaten HSU karena nya pasar kerajinan juga bisa dijadikan tempat tujuan warga di luar daerah untuk berkunjung ke Amuntai.
“Kami masih memikirkan event yang tepat untuk dilaksanakan di pasar kerajinan Amuntai, mungkin bisa ditambah dengan adanya pengrajin yang melakukan penganyaman purun atau kerajinan di lokasi tersebut sekaligus untuk pertunjukan bagi para pengunjung, seperti di tempat wisata lombok yang menyediakan pengrajin tenun,” katanya.
Pihaknya akan berkolaborasi dengan beberapa pihak terkait untuk peningkatan Pasar Kerajinan Amuntai ini.
Dengan adanya event yang digelar dapat meningkatkan jumlah pengunjung dan juga menambah pendapatan pedagang.
Pasar Kerajinan Amuntai saat ini memang masih menggunakan bahu jalan untuk berjualan dimulai sejak pagi buta sekitar pukul 05.00 hingga pukul 11.00 setiap Kamis.
Untuk lahan parkir juga menggunakan bahu jalan sehingga untuk kendaraan roda empat biasanya dialihkan menuju jalan lain sementara pasar berlangsung. (Banjarmasinpost.co.id/Reni Kurniawati)